Kodim & Pemkot Pekalongan Gelar Apel Siaga Bencana, Pastikan Personel Siap Hadapi Musim Tak Terduga!

Kodim & Pemkot Pekalongan Gelar Apel Siaga Bencana, Pastikan Personel Siap Hadapi Musim Tak Terduga!
WAHYU HIDAYAT MENGECEK - Dandim 0710/Pekalongan Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang bersama Wali Kota HA Afzan Arslan Djunaid dan forkopimda mengecek kesiapan peralatan dan personel, dalam Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2025 di Lapangan Mataram, Senin pagi (11/8/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Kodim 0710/Pekalongan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dan instansi terkait menggelar Apel Gelar Pasukan dan Materiel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2025 di Lapangan Mataram, Senin (11/8/2025) pagi.

Apel ini diikuti seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), instansi terkait, dan relawan kebencanaan, sebagai langkah pengecekan akhir kesiapan personel dan peralatan. Apel dipimpin Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang.

Dandim menegaskan apel ini menjadi sarana memastikan semua pasukan dan sarana pendukung siap diterjunkan ketika bencana terjadi. “Kami memastikan personel dan materiel yang dilibatkan benar-benar siap. Sewaktu-waktu jika terjadi bencana, kami sudah siap bergerak,” tegasnya.

Baca Juga:Sambut HUT ke-80 RI, Pemkab Kendal Bagikan 1.000 Bendera Merah Putih ke Warga & Pengendara!Inovasi! Desa Semut Pekalongan Jadi Agen Perisai BPJS Ketenagakerjaan, Permudah Layanan Warga!

Meskipun saat ini memasuki musim kemarau basah, cuaca di Kota Pekalongan dinilai sulit diprediksi. Dalam beberapa hari terakhir, siang hari terasa panas terik, namun malamnya kerap turun hujan deras. Kondisi ini, menurut Dandim Garry, menjadi sinyal potensi banjir yang harus diantisipasi sejak dini. “Potensi yang kami antisipasi saat ini adalah banjir. Langkah-langkah penanganan sudah kami siapkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan koordinasi lintas instansi dan partisipasi semua elemen masyarakat agar titik-titik rawan bencana dapat terpantau dan tertangani cepat. “Kodim maupun Pemkot tidak bisa menangani sendiri. Semua pihak harus saling bekerja sama dan mengambil bagian dalam penanggulangan bencana,” tegasnya.

Senada, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), menjelaskan apel ini melibatkan unsur TNI-Polri, Brimob, Damkar, Satpol P3KP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD, dan instansi lainnya. Potensi bencana yang diwaspadai bukan hanya banjir dan rob, tetapi juga kebakaran yang sering terjadi di kawasan padat penduduk.

“Kami cek kesiapan alat di dinas masing-masing, termasuk kebutuhan penambahan dan peremajaan perahu karet untuk menjangkau gang-gang sempit,” jelasnya.

Aaf juga menyoroti potensi rob yang meski dampaknya berkurang, tetap perlu diwaspadai. Ia menekankan pentingnya penanganan tanggul Sungai Bremi–Meduri yang rawan bocor.

“Alhamdulillah, penanganan di Sungai Banger dan Sungai Lodji sudah dilakukan. Namun, tanggul Sungai Bremi–Meduri sudah dua kali mengalami kebocoran. Kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan pemerintah pusat agar dilakukan penguatan. Pemkot hanya berwenang membuat tanggul darurat yang umurnya 1–2 tahun, dan jika tidak diperkuat bisa jebol lagi,” pungkasnya.

0 Komentar