Disnaker Batang Gelar Pelatihan Barber, Dorong Warga Buka Usaha Baru di Tengah Geliat Ekonomi!

Disnaker Batang Gelar Pelatihan Barber, Dorong Warga Buka Usaha Baru di Tengah Geliat Ekonomi!
NOVIA ROCHMAWATI CUKUR - Peserta pelatihan barber saat belajar mencukur rambut costumer.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Batang membuka pelatihan singkat (short course) barber atau potong rambut bagi warga lokal. Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis, tetapi juga mendorong munculnya peluang usaha baru di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi Batang, termasuk dengan kehadiran Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Pelatihan yang digelar sejak 22 Agustus hingga 4 September 2025 ini diikuti 20 peserta. Selama 11 hari, mereka tidak hanya mendapat teori di kelas, tetapi juga praktik langsung. Salah satunya, peserta diberi kesempatan membuka layanan potong rambut gratis bagi masyarakat umum.

Instruktur pelatihan, Sumardi, menuturkan kegiatan ini bertujuan melatih keberanian dan kepercayaan diri peserta. “Bagi pemula memang tidak gampang, tapi harus dipaksa supaya bisa. Walaupun hasilnya belum sempurna, mereka sudah mulai berani memotong rambut dengan percaya diri,” ujarnya saat ditemui di Aula Disnaker Batang, Senin (1/9/2025).

Baca Juga:Jaga Kondusivitas Daerah, Ketua DPRD Pekalongan Ajak Masyarakat & Orang Tua Berperan Aktif!Angkatan Muda Muhammadiyah Pekalongan Utara Gelar Gebyar Merdeka, Jalin Silaturahmi Lintas Sekolah! 

Lebih lanjut, Sumardi menegaskan profesi barber berbeda dengan tukang pangkas rambut biasa. Selain teknik dasar, peserta juga dikenalkan dengan standar pelayanan. “Mereka tahu cara motong, tapi tidak tahu standard service.

Mereka tahu produk, tapi belum paham bagaimana menghadapi pelanggan. Itu yang kita ajarkan—cara komunikasi, handling guest, sampai after-service. Karena barber ini bukan sekadar tukang cukur, tapi pekerja seni dengan media kepala manusia yang sangat sensitif,” jelasnya.

Ia mencontohkan, keterampilan komunikasi menjadi hal penting. “Ada pelanggan yang bilang, ‘terserah, Mas’. Di situ barber harus bisa mengarahkan, bahkan bisa menunjukkan model dari gawai supaya jelas. Kalau barber tidak percaya diri, hasilnya pasti keliru,” tambahnya.

Sumardi menilai peluang usaha di bidang barber di Batang sangat besar. Pertumbuhan penduduk dan banyaknya kawasan perumahan baru membuat kebutuhan jasa potong rambut terus meningkat.

“Satu komplek bisa ribuan laki-laki, semua butuh potong rambut minimal sebulan sekali. Jadi peluangnya besar sekali. Meski tidak terkait langsung dengan industri KITB, profesi barber tetap menjanjikan,” katanya.

Selain mengasah keterampilan, pelatihan ini juga membangun mental wirausaha peserta. Ke depan, Disnaker berharap para lulusan dapat membuka usaha sendiri dan ikut menggerakkan ekonomi Batang.

0 Komentar