Jaga Kondusivitas Daerah, Ketua DPRD Pekalongan Ajak Masyarakat & Orang Tua Berperan Aktif!

Jaga Kondusivitas Daerah, Ketua DPRD Pekalongan Ajak Masyarakat & Orang Tua Berperan Aktif!
TRIYONO H. Abdul Munir Ayo Jaga Kondusivitas
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Di tengah maraknya aksi unjuk rasa di sejumlah daerah, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, H. Abdul Munir, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama ikut menjaga kondusivitas daerah agar wilayah Kota Santri bisa tetap aman dan damai.

Abdul Munir, saat di ruang kerjanya, Senin (1/9/2025), menyampaikan bahwa situasi yang aman dan damai menjadi kunci utama bagi keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Pekalongan.

Ia menekankan pentingnya peran semua lapisan masyarakat sesuai dengan fungsi masing-masing. Pegawai diharapkan bekerja dengan baik, pedagang terus berdagang, dan karyawan bekerja tekun.

Baca Juga:Angkatan Muda Muhammadiyah Pekalongan Utara Gelar Gebyar Merdeka, Jalin Silaturahmi Lintas Sekolah! Kabar Gembira! Pemkab Anggarkan Rp200 Juta untuk Gaji ke-13 Guru PAUD di Batang!

“Kalau kita bersama-sama menjalankan fungsi dengan penuh tanggung jawab, maka pembangunan di Kabupaten Pekalongan bisa berjalan optimal. Mari kita bangun daerah ini melalui kebersamaan dan persatuan,” ajaknya.

Abdul Munir menegaskan, kondusivitas merupakan modal penting untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. Dengan situasi aman dan damai, setiap elemen masyarakat dapat bekerja dan beraktivitas dengan tenang, sehingga mendorong kemajuan daerah.

“Kalau daerah damai, maka pembangunan bisa berjalan lancar. Mari kita jaga bersama keamanan, ketertiban, dan kondusivitas Kabupaten Pekalongan,” imbaunya.

Pentingnya Peran Orang Tua

Mengingat sejumlah anak yang ikut diamankan oleh petugas dan dibawa ke Mapolres Pekalongan pada Minggu (31/8/2025), Abdul Munir juga memberikan pembinaan di lokasi. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak, terutama saat berangkat maupun pulang sekolah, serta saat jam berangkat dan pulang kerja. Orang tua, katanya, tidak cukup hanya mengawasi tetapi juga perlu meningkatkan kasih sayang dan perhatian.

“Anak-anak sekarang tidak bisa dididik dengan kekerasan. Yang dibutuhkan adalah pola asuh penuh perhatian, pembinaan yang menyentuh hati. Seperti halnya kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, ada dialog, ada komunikasi yang baik antara orang tua dan anak,” terangnya.

Ia mencontohkan, orang tua perlu membiasakan menanyakan anak berangkat jam berapa, pulang jam berapa, serta mengajak berdiskusi. Pola dialog ini, lanjutnya, menjadi bentuk kasih sayang yang membangun kedekatan emosional antara orang tua dan anak.

Selain itu, Abdul Munir juga mengimbau agar orang tua menambahkan doa-doa dalam membina anak, seperti salat hajat, salat tahajud, dan membacakan Al-Fatihah untuk keselamatan keluarga.

0 Komentar