RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Batang serius mengangkat batik khas daerah agar semakin dikenal luas. Salah satu langkah besarnya adalah menyiapkan Batik Batang tampil di Jakarta Fashion Week 2026, ajang fesyen bergengsi tingkat nasional.
Ketua Dekranasda Batang, Faelasufa Faiz, menyebutkan bahwa Batik Batang memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata. “Selain menjadi kota industri, Batang juga ingin menuju Kota Tourism.
Untuk itu, Batik Batang akan kita dorong agar bisa tampil di Jakarta Fashion Week tahun depan,” ujarnya saat pertemuan pengurus Dekranasda di Kafe Romansa Space, Rabu (10/9/2025).
Baca Juga:1.722 Lowongan Kerja di Job Fair Pekalongan Diserbu 1.500 Pelamar, Dinperinaker Kawal Penyerapan!Tekanan Ekonomi Picu Pemuda Wonopringgo Bunuh Diri, Ditemukan Membusuk di Plafon Rumah!
Menurutnya, Batik Rifaiyah, Batik Pardi, dan Batik Gringsing adalah warisan budaya yang harus terus dilestarikan. Namun di era digital, minat generasi muda terhadap batik mulai menurun.
“Batik Rifaiyah dulu punya 24 motif, sekarang tinggal 16. Kalau tidak kita rawat, bisa semakin berkurang,” ungkapnya.
Dekranasda bersama dinas terkait menyiapkan strategi pelestarian, mulai dari dokumentasi motif batik dengan resolusi 1:1, pematenan tinta warna alam Batik Pak Pardi, hingga inovasi desain kemasan agar lebih menjual. Tahun ini Batik Batang juga akan ikut pameran Inacraft dan lomba desain motif.
“Kita ingin batik khas Batang bukan hanya lestari, tapi juga mampu mendongkrak pariwisata. Kalau bisa masuk Jakarta Fashion Week, nama Batang akan ikut terangkat,” tegas Faelasufa.
Sementara itu, pengurus Dekranasda Sapto menilai perlu ada versi printing batik khas Batang agar lebih terjangkau. “Dengan harga yang lebih ramah, masyarakat bisa lebih banyak membeli dan memakai batik Batang,” ujarnya.(nov)