RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Reputasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang sebagai magnet investasi global kembali terbukti. Perusahaan afiliasi global yang dikenal sebagai pemasok Lithium Iron Phosphate (LFP) nomor satu di dunia, resmi menanamkan investasi di kawasan tersebut.
Langkah besar itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) antara KEK Industropolis Batang dan PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Kamis (11/9). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KEK Industropolis Batang Ngurah Wirawan dan CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang Washington Feng.
Investasi tahap pertama senilai Rp1,5 triliun akan dibangun di atas lahan 31,72 hektare dan dibagi dalam tiga fase pengembangan. Proyek ini diproyeksikan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal dengan target mulai beroperasi pada Juni 2026. Fasilitas ini fokus ekspor dengan kapasitas 150.000 ton LFP dan 150.000 ton FP per tahun.
Baca Juga:Sekda Pekalongan Akui Kredit Macet BKK Rp150 Miliar, Pastikan Simpanan Nasabah Aman!KB-TK Al-Irsyad Pekalongan Peringati Hari Literasi Internasional Lewat Pertunjukan Karya Anak!
Selain itu, KEK Industropolis Batang juga akan menjadi pusat riset dan pengembangan (R&D) LFP terbesar di Indonesia, yang akan melahirkan inovasi baterai hijau untuk menopang ekosistem kendaraan listrik, kapal listrik, motor listrik, hingga sistem penyimpanan energi masa depan.
Ngurah menyebut, kehadiran LBM adalah bukti nyata bahwa KEK Industropolis Batang telah dipercaya pemain global kelas dunia. “Kami bangga Batang kini menjadi bagian penting dari rantai pasok energi baru dunia, sekaligus membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” ujarnya.
Washington Feng menegaskan alasan pihaknya memilih KEK Industropolis Batang karena kawasan tersebut punya lokasi strategis, infrastruktur berkelas, dan dukungan ekosistem investasi yang kuat.
“Dari Batang, kami akan menghadirkan pusat produksi sekaligus inovasi energi baru yang mampu menjawab kebutuhan pasar global,” tegasnya.
Langkah monumental ini meneguhkan KEK Industropolis Batang sebagai pusat industri hijau berkelas dunia sekaligus motor penggerak EV Ecosystem—wadah pertemuan investasi internasional, teknologi mutakhir, dan talenta unggul Indonesia menuju masa depan energi baru. (fel)