RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berkomitmen menciptakan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berorientasi pada pelayanan publik.
Salah satu langkah konkret yang ditempuh yakni melalui Festival Inovasi Daerah (FID) Kota Pekalongan Tahun 2025, yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida).
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid (Aaf), menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah aktif berinovasi. Menurutnya, inovasi menjadi kunci penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga:Curug Sewu Kendal Perkuat Sport Tourism, Bupati Dyah Coba Langsung & Resmikan Spot Paralayang!Wawalkot Balgis Ajak Pengurus KMP Wujudkan Kemandirian Ekonomi Berbasis Kebersamaan!
“Alhamdulillah, untuk inovasi daerah di masing-masing OPD sebenarnya sudah ada aturan bahwa di tiap OPD, bahkan sampai tingkat kelurahan, minimal harus ada satu inovasi setiap tahun. Inovasi ini tujuannya jelas, yaitu memudahkan masyarakat dalam mengurus pelayanan agar cepat, mudah, dan murah,” terang Wali Kota Aaf, Selasa (7/10/2025).
Wali Kota Aaf menekankan, inovasi jangan hanya banyak di atas kertas, tetapi harus dimaksimalkan dalam implementasinya untuk pelayanan publik. Ia mencontohkan RSUD Bendan yang berhasil bertransformasi luar biasa dan masuk dalam kategori BUMD pelayanan terbaik, sebagai motivasi bagi OPD lain.
Sementara itu, Kepala Bapperida Kota Pekalongan, Andrianto, menjelaskan bahwa Festival Inovasi Daerah merupakan agenda rutin tahunan yang digelar untuk menjaring ide-ide inovatif dari seluruh OPD, BUMD, kelurahan, hingga masyarakat.
Tujuan utama kegiatan ini yaitu mempersiapkan Kota Pekalongan agar mampu bersaing dalam ajang Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Tahun 2024 lalu, kita berhasil mencatat 135 inovasi dan menempati peringkat ke-7 nasional. Tahun ini jumlahnya meningkat signifikan menjadi 211 inovasi. Kami optimistis tahun 2025, peringkat Kota Pekalongan bisa naik lagi,” ungkap Andrianto.
Rangkaian kegiatan FID 2025 telah dijadwalkan secara terstruktur. Penjaringan inovasi berlangsung pada 7–15 November 2025, dilanjutkan dengan penilaian dan presentasi inovasi pada 17–28 November 2025. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 9 Desember 2025.
Bapperida tidak menetapkan tema khusus agar ruang kreativitas peserta tetap terbuka luas. “Kami ingin memberi kesempatan bagi setiap unit kerja untuk berkreasi sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang mereka tangani. Yang penting, inovasi tersebut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Andrianto. Inovasi terbaik hasil FID akan mewakili Kota Pekalongan dalam ajang IGA Kemendagri 2025.(nul)