Sambangi Nelayan Celong, HNSI Batang Pastikan Aktivitas Melaut Tak Terganggu Kawasan Industri

DPC HNSI Kabupaten Batang mengajak dialog masyarakat nelayan Celong.
Ketua DPC HNSI Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo saat berfoto bersama nelayan Celong usai menggekar dialog interkatif di TPI setempat, Senin (17/11).
0 Komentar

BATANG – Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo, turun langsung menyerap aspirasi para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Celong, Senin (17/11).

Didampingi perwakilan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Batang, Teguh melakukan silaturahmi sekaligus memantau kondisi keseharian nelayan yang kini berdampingan dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), salah satu Proyek Strategis Nasional yang berada tepat di sisi wilayah Celong.

“Alhamdulillah dari obrolan dengan nelayan, kita bisa mengetahui kondisi riil masyarakat Celong. Secara geografis mereka sekarang berdampingan dengan KITB, dan kita pastikan keberadaannya tidak mengganggu aktivitas nelayan,” ujar Teguh.

Baca Juga:DLH Pastikan Pabrik Sarung Ternama Terbukti Cemari Sungai SonoBupati Faiz Tutup Sementara Pabrik Nakal di Batang

Menurut Teguh, secara umum tidak ada kendala besar yang dialami nelayan Celong. Hanya saja, masih ada keluhan terkait dampak masa konstruksi KITB beberapa waktu lalu.

“Dulu saat pembangunan, ada material yang jatuh ke laut dan menyebabkan banjir rob kecil. Teman-teman nelayan berharap itu dikeruk dan dibersihkan. Tadi kita sudah ketemu perwakilan KITB, dan mereka siap mencarikan solusi,” jelasnya.

Teguh juga menyoroti perubahan sosial ekonomi yang terjadi di Celong. Bergesernya aktivitas nelayan karena kehadiran kawasan industri tak bisa dihindari.

“Kita akui ada pergeseran nilai. Dulu masyarakat Celong murni nelayan. Sekarang mau tidak mau harus menyesuaikan dengan budaya industri,” ucapnya.

Namun perubahan itu tidak sepenuhnya negatif. Teguh menyebut sejumlah anak nelayan Celong kini sudah terserap bekerja di perusahaan-perusahaan sekitar KITB.

“Itu artinya ada peluang ekonomi baru yang bisa dimanfaatkan,” imbuhnya.

Saat ini jumlah nelayan Celong diperkirakan sekitar 300 orang. Menurut Teguh, para nelayan selama ini cukup aktif berkoordinasi dengan HNSI jika ada persoalan yang perlu ditindaklanjuti.

Baca Juga:DPRD Dukung Batang Jadi Tuan Rumah Bulan Bhakti Karang Taruna Jawa TengahDPRD Sambut Antusias Berdirinya Rumah Sakit Mitra Plumbon di Batang

Dalam pertemuan tersebut, HNSI hanya menghadirkan sekitar 40 perwakilan nelayan dan tokoh masyarakat setempat.

“Fokus kami hari ini memastikan bahwa masyarakat Celong dalam kondisi baik dan tidak terdampak negatif oleh keberadaan KITB,” ujar Teguh.

Ia menegaskan bahwa HNSI akan terus menjaga komunikasi dengan para nelayan agar setiap persoalan bisa cepat ditangani dan disuarakan kepada pihak terkait.

0 Komentar