5 Bentuk Self-Sabotage, Tanda Kamu Bersikap Toxic pada Diri Sendiri

Self-sabotage, perilaku melukai diri sendiri
Self-sabotage, perilaku melukai diri sendiri. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Kamu mungkin tidak sadar, bahwa sering kali kamu menjadi musuh terbesar untuk dirimu sendiri. Salah satunya melalui perilaku self-sabotage, di mana kamumelukai diri sendiri dan menghambat jalan untuk mencapai suatu tujuan.

Tidak hanya menjadi kekuatan utama, diri sendiri juga bisa menjadi penghambat seseorang dalam perjalanannya. Misalnya, kamu memiliki keinginan untuk melanjutkan studi kedokteran, tetapi selama proses menyiapkan pendaftaran, sebagian besar waktumu dihabiskan untuk menyirami pesimisme. Akibatnya, usahamu menjadi tidak maksimal.

Self-sabotage atau sabitase diri merupakan sebuah langkah destruktif yang dapat berdampak negatif di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial dan karier.

Baca Juga:Hindari Self-serving Bias, Perilaku Menyalahkan Orang Lain Saat GagalPost Graduation Blues: Habis Lulus, Terus Apa?

Orang menyabotase diri karena berbagai alasan, dan kadang berlangsung secara sadar maupun tidak sadar. Penyebabnya bisa berbagai macam, termasuk masa kecil yang tidak mudah, self-esteem yang rendah, hingga disonansi kognitif atau pola pikir negatif.

Bentuk Umum Self-Sabotage

Bentuk umum self-sabotage. (Sumber: freepik.com)

Praktisi kesehatan mental telah melakukan identifikasi tentang cara yang umum digunakan oleh orang untuk menyabotase diri mereka. Lima cara yang secara umum ditemukan ini termasuk self-talk negatif, prokrastinasi atau penundaan, mekanisme pertahanan diri, menjadi people pleasure, dan perfeksionisme.

Self-Talk Negatif

Pernahkah kamu terlalu mengkritisi diri? Mungkin, kamu berpikir bahwa itu merupakan hal yang benar karena kamu mencari sesuatu yang salah dan kurang pada dirimu untuk memperbaikinya kemudian.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa kamu melakukannya dengan terlalu keras. Kamu mulai menyalahkan dirimu dan mengkritik habis-habisan. Di titik ini, kamu menggunakan kalimat-kalimat buruk yang sebenarnya tidak pantas kamu terima.

Misalnya, situasi berat yang membuatmu menangis membuat dirimu meremehkan diri sendiri dengan kalimat, “Lemah banget, gini doang nangis!”

Kamu menggunakan kata bodoh, tidak berguna, dan sebagainya ketika kegagalan menyapa. Ketika mengatakannya kepada orang lain, mungkin kamu akan kehilangan banyak teman. Begitupun ketika mengatakannya pada diri sendiri. Kamu perlahan akan kehilangan dirimu.

Prokrastinasi

Ketika menyabotase diri, kamu sering kali menunda-nunda banyak hal dalam hidup. Penundaan adalah caramu menunjukkan kepada orang lain bahwa kamu tidak pernah siap dan memilih untuk menunda menghadapi sesuatu yang buruk.

0 Komentar