Jangan Abai! Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Kurang tidur pengaruhi kesehatan mental
Kurang tidur pengaruhi kesehatan mental. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Tidur sangat penting untuk fungsi otak, termasuk konsentrasi, memori, dan pengaturan emosi.

Perubahan Suasana Hati

Kurang tidur sebabkan perubahan suasana hati. (Sumber: freepi.com)

Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan mood, termasuk peningkatan iritabilitas. Dalam sebuah penelitian, responden juga mengalami perasaan cemas dan depresi akibat kurang tidur.

Penelitian tersebut menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan emosi kemarahan dan agresi. Hal ini karena saat kurang tidur, otak tidak dapat berfungsi secara normal, yang artinya tidak dapat menekan reaktivitas amigdala (pusat emosi otak).

Baca Juga:Saran Pakar Psikologi untuk Menghilangkan Trauma5 Cara Mengatasi Sakit Hati Agar Tidak Menjadi Dendam!

Orang lebih cenderung merasa mudah tersinggung dan cenderung tidak dapat mengendalikan emosi ketika kita tidak cukup tidur.

Perubahan Perilaku

Kurang tidur sebabkan perubahan perilaku. (Sumber: freepik.com)

Seiring dengan perubahan suasana hati, mungkin muncul pula perilaku yang tidak biasa. Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan impulsif, hiperaktif, dan ledakan emosi. Orang mungkin memperhatikan bahwa mereka kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain saat memiliki waktu tidur yang kurang.

Kamu mungkin bertindak tidak menentu dan merasa seperti memiliki sumbu pendek. Kamu mungkin membentak seseorang karena melakukan kesalahan di tempat kerja, atau meninggalkan ruangan jika seseorang mengatakan sesuatu yang mengganggumu.

Stres

Kurang tidur sebabkan stres. (Sumber: freepik.com)

Waktu tidur yang buruk dapat membuat orang jauh lebih sulit untuk mengatasi stres, bahkan yang relatif kecil. Kerepotan sehari-hari dapat berubah menjadi sumber utama frustrasi. Kamu mungkin merasa lelah dengan kejadian yang sebenarnya biasa terjadi.

Memikirkan kualitas tidurmu yang buruk bahkan bisa menjadi sumber stres. Kamu tahu bahwa kamu perlu tidur nyenyak, tetapi kemudian merasa khawatir bahwa kamu tidak bisa memenuhi kekurangan tidur tersebut.

Gejala Psikotik

Kurang tidur sebabkan gangguan psikotik. (Sumber: freepik.com)

Kurang tidur yang parah dikaitkan dengan perkembangan gejala psikotik sementara. Satu studi menemukan bahwa beberapa peserta yang tidak tidur sama sekali selama 24 jam, mengalami halusinasi dan perubahan persepsi lainnya. Sedang orang lain yang menghabiskan 60 jam tanpa tidur mengalami halusinasi dan delusi.

0 Komentar