KKN 56 UIN Gus Dur Kelompok 29 Beri Penyuluhan Literasi Kesehatan Cegah Stunting di Desa Pabuaran

Penyuluhan literasi kesehatan
KKN 56 UIN Gus Dur Kelompok 29 melaksanakan penyuluhan literasi kesehatan di Desa Pabuaran, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. (Dok/Kkn 56 Uin Gusdur)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.IDKKN 56 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) Kelompok 29 mengadakan penyuluhan literasi kesehatan dengan tema “Optimalisasi Pencegahan dan Penanganan Stunting dari Desa menuju Indonesia Sehat” di Desa Pabuaran, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama masyarakat yang mengikuti Posyandu di Desa Pabuaran, bertempat di balai desa setempat, Minggu (30/7/2023). Adapun pesertanya sejumlah 50 orang, mulai dari ibu hamil, ibu dan anak, kader posyandu, dan tamu undangan.

Perwakilan mahasiswa KKN 56 UIN Gus Dur Kelompok 29, Dita Anjani, menjelaskan penyuluhan literasi kesehatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanganan dan pencegahan stunting dengan menerapkan pola makan yang baik, bergizi, seimbang dan aman.

Baca Juga:Kemenkumham Terima Opini WTP 14 Kali Berturut-turut18 Stand Pameran Ramaikan Legal Expo Kanwil Kumham Jateng

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Pemalang saat ini sedang menggencarkan tujuan pencapaian Zero Stunting pada tahun 2024.

Dalam upayanya tersebut, Pemkab Pemalang berhasil menempati peringkat 1 se-Jawa Tengah dalam penilaian kinerja penurunan stunting.

Namun demikian, masih terdapat ribuan kasus stunting yang belum teratasi dan tersebar di berbagai desa, salah satunya di Desa Pabuaran.

Kualitas sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam meningkatkan potensi yang ada di desa. Namun dengan adanya ancaman stunting dapat mengakibatkan penurunan prestasi pada anak, kualitas daya pikir, dan tumbuh kembang anak.

Dita Anjani juga menyampaikan pencegahan stunting melalui peran orang tua dalam tumbuh kembang anak melalui proses pemberian asupan makanan yang bergizi.

Maka dari itu, perlu dilakukan penyuluhan literasi kesehatan kepada para orang tua agar menyadari pentingnya asupan gizi yang baik bagi anak-anak mereka agar tidak mengalami stunting.

“Suplemen makanan terbukti efektif dalam mencegah dan mengurangi stunting pada anak-anak. Dan penanganan stunting ini tidak hanya tugas pemerintah saja, namun masyarakat juga wajib berpartisipasti dalam penanganan stunting,” kata Dita.

Baca Juga:Yasonna Laoly: Pemerintah Komitmen Dukung Produk Dalam NegeriTata Kelola Pengadaan ASN Terbaik, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Menpan RB

Menurutnya, penyuluhan stunting yang dimulai dari desa merupakan langkah yang tepat. Posyandu di Desa Pabuaran dinilai sudah sangat aktif dan menjadi upaya yang baik dalam pencegahan dan penanganan stunting.

0 Komentar