Lindungi Anak Didik, Dinas Pendidikan Bentuk Satgas

Dinas Pendidikan
KUKUHKAN - Pengukuhan tim satgas TPPKS oleh Walikota Pekalongan.
0 Komentar

KOTA – Mendukung Merdeka Belajar episode ke-25 yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, kaitannya dengan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan kejar percepatan pembentukan tim di setiap satuan pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim melalui Kabid PAUD dan PNF setempat, Sherly Imanda Hidayah saat ditemui di ruang kerjanya kemarin, mengatakan bahwa sebelumnya launching pembentukan tim pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan sudah dilaksanakan di awal bulan November dan dikukuhkan oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid.

“Kita terus mendorong satuan pendidikan untuk membuat tim ini harapannya nanti bergerak sehingga nanti dapat meminimalisir paling tidak menekan angka kekerasan di satuan pendidikan,” terangnya.

Baca Juga:Bupati Berharap Penerima PKH Lekas Lulus dan MandiriPelatihan Olahan Pangan, Disdagkop-Dekranasda Kendal Hadirkan Chef Internasional

Dijelaskan Sherly, tim tersebut melibatkan guru dan komite sekolah sehingga diharapkan lingkungan sekolah turut berperan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan. Adapun tugas yang harus dilakukan antara lain melakukan segala upaya kaitannya untuk mencegah kekerasan bisa lewat kegiatan parenting ataupun regulasi di satuan pendidikan, sehingga ketika terjadi kekerasan, satuan pendidikan sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti apa dan harapannya dari pihak sekolah bisa mengantisipasi dan mengendalikan kasus kekerasan khususnya bullying antara peserta didik di lingkungan sekolahnya.

“Kami mulai bergerak, targetnya di bulan Desember seluruh jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD dan SMP bisa terbentuk dan sekolah sudah memiliki regulasi tindak kekerasan. Kemudian apabila terjadi suatu kasus bullying atau kekerasan dari tim akan melakukan diskusi dulu kalau tidak terselesaikan baru ke dinas pendidikan,” pungkasnya. (mal)

0 Komentar