5 Manfaat Positive Thinking untuk Tubuh dan Pikiran

Manfaat positive thinking
Manfaat positive thinking. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Kamu mungkin pernah mendengar seseorang menyuruhmu untuk “melihat sisi baiknya” atau “melihat cangkir setengah penuh”. Kemungkinan besar orang yang membuat komentar ini adalah pemikir positif. Para peneliti menemukan semakin banyak bukti yang menunjukkan banyak manfaat positive thinking dan optimisme.

Temuan menunjukkan bahwa pemikir positif tidak hanya lebih sehat dan kurang stres, mereka juga memiliki kesejahteraan yang lebih baik secara keseluruhan. Menurut peneliti psikologi positif Suzanne Segerstrom, “Screback melekat di hampir setiap aktivitas manusia yang bermanfaat, dan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang optimis umumnya lebih sehat secara psikologis dan fisiologis.”

Manfaat Positive Thinking

Bahkan jika berpikir positif tidak muncul secara alami pada dirimu, ada manfaat positive thinking yang menjadi alasan bagus untuk mulai menumbuhkan pikiran afirmatif dan meminimalkan self-talk negatif.

Pelepas Stres

Baca Juga:5 Manfaat Tersenyum, Dapatkan Hal Positif dari Wajah CemerlangmuSenyum Palsu, Ketahui Kapan Ini Membantu dan Justru Menghancurkanmu

Ketika dihadapkan pada situasi stres, pemikir positif mengatasi lebih efektif daripada pesimis, itulah manfaat positive thinking yang bisa kamu dapatkan. Alih-alih memikirkan frustrasi mereka atau hal-hal yang tidak dapat mereka ubah, mereka akan menyusun rencana tindakan dan meminta bantuan dan nasihat orang lain.

Sebaliknya, orang pesimis cenderung berasumsi bahwa situasinya di luar kendali mereka dan tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk mengubahnya.

Peningkatan Imunitas

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah menemukan bahwa pikiranmu dapat memiliki efek yang kuat pada tubuhmu. Kekebalan adalah salah satu area di mana pikiran dan sikapmu dapat memiliki dampak yang sangat kuat dan ini termasuk ke dalam manfaat positive thinking.

Dalam satu penelitian, para peneliti menemukan bahwa aktivasi di area otak yang terkait dengan emosi negatif menyebabkan respons kekebalan yang lebih lemah terhadap vaksin flu. Peneliti Segerstrom dan Sephton menemukan bahwa orang yang optimis tentang bagian tertentu dan penting dari kehidupan mereka, seperti seberapa baik prestasi mereka di sekolah, menunjukkan respons kekebalan yang lebih kuat daripada mereka yang memiliki pandangan negatif terhadap situasi tersebut.

0 Komentar