Protokol Makan untuk Bayi agar Tidak Timbul Anoreksia Infantil alias GTM

Orang tua memberi makan ke anak bayi
Seorang ayah sedang menyuapkan makanan ke bayinya. (Freepik)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Anoreksia Infantil pada bayi, atau biasa kita kenal dengan GTM alias Gerakan Tutup Mulut pada bayi, adalah kondisi sulit makan dari bayi ketika mereka mulai mendapatkan makanan padat hingga kira-kira usia 3 tahun.

Apabila si buah hati sering mengalami anoreksia infantil atau melakukan GTM, tentunya membuat para orang tua cemas. Kita sebagai orang tua khawatir anak kita kekurangan nutrisi ataupun sampai jatuh sakit gara-gara susah makan.

Untuk menghindari agar tidak terjadi Anoreksia Infantil atau GTM pada anak, maka orang tua perlu memahami berbagai tips. Salah satunya berupa ‘protokol makan’.

Baca Juga:Status Dieng Naik Level jadi Waspada, Ini Imbauan PVMBGRibuan Warga Antusias Ikuti Parade Gunungan Terbesar, Karnaval Becak Hias, dan Gerak Jalan Kerukunan Umat di Kota Pekalongan

Hal ini sebagaimana disampaikan salah seorang Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc., Sp.A., atau biasa dikenal sebagai dr. K.S. Denta. Dia buka praktik di Klinik PiDi Pejaten, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Juga aktif memberikan edukasi melakui akun medsosnya maupun lewat Newsletter.

Dokter Denta, melalui Newsletter-nya, membagikan beberapa prinsip dari protokol makan yang bisa dicoba berikut ini:

1. Jadwal makan harus ditepati dengan baik

Bantu anak agar mereka bisa mengenal rasa lapar dan kenyang.Rencanakan makan mereka sedisiplin mungkin. Makanan utama, camilan dan susu selang-seling kira-kira setiap dua jam, dari pagi sampai malam.

Catatan: jika masih menyusu langsung, bisa dilakukan semau bayi atau anak, sisanya untuk makan kira-kira per dua jam. Contoh, sarapan jam 8 pagi, susu jam 10 pagi, makan siang jam 12.00 siang. Kemudian, camilan jam 2 siang, susu jam 4 sore, makan malam jam 6 petang.

“Prinsip dari protokol makan yang bisa dicoba jika tidak mau makan setelah dicoba 15 menit, berarti skip waktu makannya, jangan diganti dengan susu atau camilan, kecuali DBF (direct breast feeding atau menyusui langsung, red). Jika sudah mau makan, batasi waktu makan sampai kira-kira 30 menit, setelah itu hentikan saja makannya,” kata dr Denta.

2. Usahakan selalu makan dengan orang dewasa

Usahakan anak makan dengan orang dewasa, baik itu orang tua maupun pengasuhnya. Hal ini dimaksudkan supaya bayi atau anak mendapat contoh cara makan yang baik.

0 Komentar