Takmir Masjid Agung Kendal, KH Asroi Tohir mengatakan, pihak takmir amat mendukung upaya Pemkab Kendal melakukan renovasi Masjid Agung Kendal. Terlebih proses renovasi ini juga akan menjadikan Masjid Agung sebagai ikon baru di Kabupaten Kendal.
“Tentunya kami setuju dengan adanya renovasi ini, harapan Bupati Kendal guna membuat Masjid Agung Kendal menjadi Ikon sangatlah baik. Selain nantinya memberikan kenyamanan bagi para jamaah tentu bisa menjadi destinasi wisata religi, lantaran di area masjid juga terdapat makam mbah Wali Joko, selaku perintis pembangunan masjid ini,” ujar KH Asroi Tohir.
Seperti diketahui, Pemkab Kendal melakukan renovasi Masjid Agung Kendal yang dimulai sejak tahun 2022 lalu. Sejak awal, Bupati Kendal Dico M Ganinduto juga menegaskan komitmennya untuk tetap menjaga warisan sejarah budaya yang melekat di masjid.
Baca Juga:PDM Kendal Hadirkan Prof Musthofa Dasuki Kisbah, Belajar Langsung Wakaf dari Pakar InternasionalPerintisan PCA Krapyak Kembali Diseriusi, 7 Tahun Masa Jomblo PCM Krapyak Segera Berakhir
Menurut Bupati, Pemkab Kendal berkomitmen untuk menjaga dan melanjutkan perjuangan dakwah Wali Joko. Salah satunya adalah dengan renovasi Masjid Agung Kendal yang notabene dibangun pertama kalinya oleh Wali Joko. Sebagai wujud menjaga kelestarian warisan Mbah Wali Joko selaku pendiri, maka proses renovasi Masjid Agung Kendal dipastikan tetap akan menjaga orisinilitas bangunan aslinya, terutama 16 pilar utama bangunan masjid.
Bahkan, untuk melestarikan warisan Wali Joko, Bupati Dico memastikan proses pembangunan tidak akan merubah orisinalitas Masjid Agung.
“Insya Allah akan kita renovasi Masjid Agung Kendal dan akan kita perbarui, tetapi tentu saja dengan tanpa menghilangkan ciri khas dari Masjid Agung Kendal dan juga beberapa pilar. 16 pilar yang dulu dibangun oleh Mbah Wali Joko insya Allah tetap kita pertahankan. Karena ini bagian dari upaya kita mengapresiasi warisan budaya Islam di Kendal,” jelas Bupati.
Tak hanya pilar utama, bahkan batu pertama untuk renovasi Masjid Agung Kendal juga diambilkan dari Gua Kukulan di Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, yang diyakini sebagai tempat Sunan Abinawa menjalani tirakat atau laku spiritual.
Bupati Dico M Ganinduto saat peletakan batu pertama Masjid Agung Kendal, akhir 2022 silam.
KH Asroi menjelaskan, batu pertama diambil dari Gua Kukulan di Desa Sojomerto Kecamatan Gemuh, sebuah gua yang pernah dijadikan tempat menyepi Sunan Abinawa, penyebar agama Islam di Kabupaten Kendal. Diambilnya batu dari Gua Kukulan atas nasihat dari Mbah Kyai Munif Zuhri Banyumeneng Girikusumo Mranggen Demak, seorang tokoh ulama yang memiliki spiritual tinggi.