Pemkab Batang Ajak Mahasiswa dan Pelajar Gempur Rokok Ilegal
BATANG, RADAR PEKALONGAN.ID – Pasca pandemi covid-19, perekonomian di Indonesia mulai bangkit dan membaik. Hal tersebut rupanya juga berdampak pada peningkatan peredaran rokok ilegal yang semula sekitar dua persen menjadi lima persen di semester awal 2022. Kenaikan peredaran ini turut dipengaruhi oleh kenaikan cukai.
Hal ini seperti disampaikan Humas Kantor Bea Cukail Tegal, Anggit Perdana Kusuma saat menjadi pemateri sosialisasi gempur rokok ilegal kepada pelajar dan mahasiswa yang digelar Diskominfo Batang, di Aula Kantor Bupati Batang, Rabu 23 November 2022.
“Dari servei yang dilakukan UGM kemarin naik sampai 5 persen, dari dua persen. makanya itu kami dari bea cukai intens melakukan patroli. Sebelum covid-19 kami bisa menekan dari angka 3 persen ke 2 persen, ketika ada covid di tahun 2020-2021 bahkan bisa 1,5 persen. Tapi ketika perekonmian naik dan cukai naik, itu mengakibatkan peredaran rokok ilegal naik juga, di semester satu 2022 ini menjadi 5 persen,” ujarnya.
Baca Juga:Dipromosikan Ganjar, Terasi Oven Mbak Siti Batang Tembus Pasar InternasionalMeninggal Dunia, Dua Kades PAW Dilantik  Pj Bupati Batang
Dari Januari hingga Juni 2022, pihaknya telah menindak sekitar 10 juta batang rokok ilegal, di wilayah Batang sampai Brebes. Angka ini naik dua kali lipat, jika dibandingkan di tahun 2021 sejumlah 5 juta batang rokok ilegal.
“kami terus melakukan patroli dan penindakan, kemungkinan di akhir semester 2022 ini, akan lebih banyak yang didapatkan,” tandasnya.
Kepala Diskominfo Batang, Triossy Juniarto pihaknya kali ini menggandeng pelajar dan mahasiswa sebagai mitra gempur rokok ilegal. Mereka diharapkan dapat membagikan informasi ini ke lingkungan mereka sehingga semakin banyak mahasiswa dan pelajar yang paham terkait rokok ilegal.
Pelajar dan Mahasiswa ini dipilih menjadi mitra lantaran usia mereka yang masuk ke dalam kategori perokok pemula. Sehingga jika memang kebetulan mereka merokok agar menghindari rokok yang ilegal. Dan kalau pun tidak merokok mereka juga dapat memberikan edukasi ke perokok di lingkungan mereka terkait bahaya rokok ilegal.
“Kami berharap mereka bisa menjadi mitra kami dalam menggempur peredaran rokok ilegal di Batang. Dan mereka juga bisa mengedukasi diri sendiri atau perokok di sekitar mereka, agar tidak mengkonsumsi rokok ilegal. Karena meski harganya murah, tetapi resiko yang ditimbulkan lebih parah dari rokok legal,” tandasnya. (nov)