Radarpekalongan.id – Semua anggota dewan Juventus, termasuk Agnelli dan Nedved dilaporkan mundur dari jajaran direksi Si Nyonya Tua.
Mundurnya mereka, diduga terkait dengan proses penyelidikan terhadap Juventus oleh Jaksa Penuntut Turin. Laporan dari BBC menyatakan, pemeriksaan dilakukan terkait laporan keuangan tahun 2018, 2019 dan 2020.
Juventus diselidiki terhadap transfer mencurigakan dengan nilai yang digelembungkan demi mendapat keuntungan. Kebijakan tersebut mencakup transfer pemain di rentang periode 2019 – 2021, pemberian informasi akuntansi palsu kepada para investor, dan membuat faktur transaksi yang tidak ada.
Baca Juga:16 Tim Ikut Ikuti Turnamen Piala Walikota IM Pekalongan, Tuan Rumah Juarai KU-14Ingin Mengubah Foto ke PDF dengan Cepat? Coba Gunakan Bot Telegram Ini
Juventus juga diselidiki terkait empat bulan gaji pemain yang diserahkan pada 2020 karena pandemi Covid-19. Penyelidikan dilakukan untuk membuktikan bahwa para pemain tidak sepakat dengan kebijakan itu, tetapi hanya melewatkan satu bulan dan terus menerima uang berkat perjanjian pribadi dengan klub.
Mundurnya Agnelli dan Nedved termasuk delapan anggot direksi lain, dikonfirmasi oleh situs resmi klub. “Para anggota Dewan Direksi, dengan mempertimbangkan sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis-akuntansi yang tertunda, telah menganggapnya demi kepentingan terbaik perusahaan untuk merekomendasikan bahwa Juventus harus memiliki Dewan Direksi baru untuk menangani masalah ini,” bunyi keterangan resmi klub.
Bianconeri menambahkan bahwa Maurizio Scanavino telah ditunjuk sebagai general manager. Rapat pemegang saham klub yang telah ditunda dari 23 November hingga 27 Desember, kini akan berlangsung pada 18 Januari 2023.
Orang-orang yang terlibat dan diselidiki adalah anggota dewan klub yang keluar. Oleh karenanya, pengunduran diri dianggap sebagai jalan keluar terbaik bagi Juventus sambil mencari anggota-anggota dewan klub baru.
Juventus sendiri tercatat mengalami kerugian yang amat besar di musim lalu. Jumlah kerugiannya mencapai 254,3 juta Euro.
Angka sebanyak itu diklaim sebagai kerugian terbesar yang pernah didapatkan oleh klub Italia sepanjang sejarah. Di musim lalu, Juventus finis di posisi keempat.(nul)