KAJEN, Radarpekakongan.id – Wakil Bupati Pekalongan H. Riswadi menyatakan bahwa kasus stunting di Kabupaten Pekalongan turun setiap tahunnya, namun demikian upaya penurunan angka stunting di Kabupaten pekalongan perlu untuk terus digalakkan.
“Karena masih ada/banyak faktor resiko keluarga baik dari Remaja Putri (Retri), Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil (Bumil), Ibu Nifas (Bufas), Anak Dibawah Dua Tahun (Baduta) dan Anak Dibawah Lima Tahun (Balita) yang bisa menyumbang angka kasus Stunting dimasa datang kalau kita tidak dicegah dan ditangani secara serius dan bersama-sama,”terang Riswadi selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stuting (TPPS) Kabupaten Pekalongan ketika memimpin kegiatan rapat Evaluasi Dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Pekalongan bertempat di Hotel Grand Dian Kecamatan Wiradesa, kemarin.
Menurutnya, bahwa dalam rangka menurunkan stunting di Kabupaten Pekalongan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui OPD terkait telah melaksanakan berbagai program penurunan stunting. Diantaranya seperti pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri yang Anemia serta Ibu Hamil selama 90 hari, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal, pemberian susu protein tinggi, pelatihan kelas Ibu Hamil (bumil). Kemudian sosialisasi isi piringku, Pembentukan dan pemberdayaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 2238 orang (756 Tim). Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting baik di tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten, Pengelolaan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), Perbaikan Sanitasi Lingkungan.
Baca Juga:Masyarakat Kabupaten Pekalongan Diminta Ikut Jaga Kelestarian LingkunganPemkab Pekalongan Bantu Anak Tak Mampu, Melalui Khitanan Massal
Meskibegitu program-program tersebut juga memerlukan dukungan berbagai pihak demi suksesnya penurunan angka stunting di Kabupaten Pekalongan.
“Kolaborasi lintas sektor yang terdiri atas Pemerintah Daerah melalui berbagai OPD, masyarakat desa yang terdiri atas Kades, Ketua TP PKK, TPK dan kader, serta akademisi dari perguruan tinggi, menjadi kunci keberhasilan dari program-program yang dilaksanakan. Oleh karena itu, besar harapan kami bahwa kolaborasi dan harmoni yang sudah baik ini tetap dapat kita pertahankan dan kembangkan lagi dimasa yang akan datang,” tandasnya.
Sementara kegiatan rapat tersebut turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Rektor UMPP, Kepala OPD terkait, Direktur RSUD Kraton, Direktur RSUD Kajen, Dokter Spesialis Anak RSUD Kajen, Dokter Spesialis Obsetry dan Ginekologi RSUD Kajen, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pekalongan, Camat Siwalan, Camat Tirto, dan para Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Pekalongan. (Yon)