BATANG – Nasib petani lokal di Desa Kembanglangit Blado kian memprihatinkan dengan anjlognya harga teh yang dijual ke pabrik. Oleh karenanya, Rina Haryati (32) warga sekitar pun punya ide untuk mengola daun tehnya sendiri.
“Kalau dijual ke pabrik dalam bentuk basahan hanya dapat sekitar Rp1 Juta saja per bulan. Tetapi jika diolah sendiri, Alhamdulillah omsetnya bisa Rp5-10 Juta per bulan,” ujar Rina.
Menggunakan resep turun temurun dari neneknya, Rina pun mulai meracik Teh Sangan Simbah. Langkahnya pun didukung dengan pelatihan kewirausahaan yang diberikan dinas terkait. Alhasil, resep teh yang sudah diproduksi turun temurun tiga generasi ini pun akhirnya dibranding secara modern dengan merk Teh Sangan Simbah.
Baca Juga:Khusus Muslimah, Ainun Hijab Buka Lowongan Kerja Admin Online ShopKetagihan, Fatur sampai 3 Kali Seluncuran di Rainbow Slide Kembanglangit Park
Pembuatannya pun, masih mempertahankan cita rasa tradisional. Dimana menggunakan alat-alat tradisional seperti tembikar dan juga menggunakan daun teh kebun sendiri. Sehingga dari segi cita rasa pun lebih otentik, serta tanpa campuran bahan-bahan yang berbahaya.
“Kami masih mempertahankan pakai sangan. Soalnya kalau bikin kaya pabrikan itu biasa banget, nggak ada ciri khasnya. Saingannya juga pabrik besar, kalau nggak memungkinkan banget kalau saya mau bersaing dengan mereka. Mereka dengan modal yang wow. Sedangkan kita modal awalnya sekitar Rp200rb,” ujar Rina.
Pelan tapi pasti, usaha Rina membranding Teh Sangan Simbah berbuah manis. Bisnisnya pun mulai berkembang pesat. Meski begitu, ia mengaku sempat terpuruk juga ketika pandemi covid-19.
“Kita terjun bebas karena covid-19. Tapi kami berusaha bangkit, terus open reseller dan sekarang ada juga yang packing ulang. Dan lewat penjualan online sudah dibeli dari berbagai kota, seperti Pati, Bandung pernah juga kirim ke luar Jawa,” ujarnya.
Dijelaskannya, ada empat jenis teh yang ia produksi. Yakni teh hijau original, teh hijau premium, teh hitam original dan teh hitam premium.
Untuk teh hijau langsung diproduksi pada hari yang sama ketika daun teh dipetik sedangkan untuk biasanya diproses satu hari setelah dipetik. Selain itu setelah diproses nantinya akan difermentasi terlebih dulu sekitar 6-8 jam,