Misalnya ketika kamu diminta menceritakan pengalaman liburanmu, kamu dapat membuat pertanyaan seperti: Liburan jenis apa yang kamu ambil? Dengan siapa kamu pergi? Di mana tempat yang menjadi tujuanmu? Mengapa kamu memilih tempat itu? Bagaimana liburanmu berjalan?
Namun, kamu juga perlu memastikan bahwa penjelasanmu tidak bertele-tele. Sajikan informasi itu secara singkat dan saling terikat.
5. Gunakan ‘the rule of three’
Aturan tiga atau the rule of three merupakan cara ad-lib speaking dengan terlebih dahulu menentukan tiga poin utama yang hendak kamu bicarakan. Cara ini dapat menguatkan topik utamamu. Dalam hal ini, kamu tidak harus menentukan ketiga poin di awal secara bersamaan. Kamu bisa menemukan poin kedua sembari membicarakan poin pertama dan sebaliknya. Namun, perlu dipastikan bahwa kamu menghubungkan poin pertama dan kedua, sehingga pikiranmu akan terangsang dengan lebih baik untuk menemukan poin ketiga.
Baca Juga:Love Bombing: Dicintai atau Dimanipulasi?Ngomong Keren Tanpa “Eee” atau “Emmm”: Yuk, Kurangi Filler Words atau Gagap Saat Berbicara!
Misalnya ketika kamu hendak membagikan pengalaman pelatihan tertentu, kamu bisa mengatakan, “Pelatihan tersebut memberikan tiga hal penting yang sangat membantu saya di dunia pekerjaan.”
6. Tahu kapan harus mengakhirinya
Bisa jadi, kamu memiliki batasan waktu untuk mengungkapkan isi kepalamu. Kamu perlu memperhatikan kapan harus berhenti berbicara, sehingga dapat mengatur waktu secara efektif dan menentukan hal apa saja yang perlu disampaikan. Untuk memperkuat pernyataanmu, kamu juga perlu memperhitungkan untuk mengakhiri perkataanmu dengan sesuatu yang kuat.
7. ‘Beli’ waktu
Tidak dapat dipungkiri, kamu bisa jadi gugup. Maka, jangan terburu-buru. Beri waktu untuk dirimu sendiri untuk membuatmu tenang sebelum berbicara. Tidak apa-apa untuk memberi jeda antarkalimat agar kamu bisa berpikir tentang kalimat selanjutnya.
Referensi Leapfrogging Success
**AN