Alasan Neuroscience Mengapa Adulting Itu Susah

Adulting dalam Pandangan Neurosains
Alasan mengapa adulting merupaka hal yang tidak mudah. (Sumber: LADDERS)
0 Komentar

Tidak perlu disangkal lagi, adulting atau menjadi dewasa merupakan hal yang tidak mudah. Manusia dipaksa untuk kehilangan kenyamanan dan dukungan masa kanak-kanak, dituntut untuk memegang kendali atas diri mereka sendiri. Wajar, jika di usia remaja, manusia sering bergelut dengan transisi menuju kemandirian total yang disyaratkan oleh level dewasa.

Menjadi dewasa merupakan tuntutan tanpa buku panduan. Manusia tidak dibekali kisi-kisi tentang bagaimana mereka harus bertindak. Mereka dilemparkan ke dalam situasi ini dan tidak semua orang bisa mengatasinya.

Sebagian besar orang mematok kedewasaan pada usia 21 atau bahkan 18 tahun. Di mana pada usia ini, manusia dianggap sudah mampu mencapai kematangan berpikirnya. Namun, dalam studi neurosains Young Adult Development Project Massachussetts Institute of Technology, bagian otak manusia yang berkaitan dengan kematangan berpikir baru mencapai tingkat sempurnanya pada usia 25 tahun.

Mengenal Prefrontal Cortex

Baca Juga:Cara Menghentikan Overthinking: Jalan Menuju Pikiran Damai dan Hidup TenangStop Ulangi Kesalahanmu! Ini Pentingnya Lakukan Refleksi Diri

Prefrontal cortex adalah area utama otak yang sering disebut sebagai kunci utama pembentukan manusia. Bagian otak ini berkaitan dengan pengambilan keputusan, interaksi sosial, dan sebagian besar ciri kepribadian lainnya.

Otak manusia senantiasa berkembang dan beradaptasi. Prefrontal cortex, dalam hal ini, merupakan area otak yang memiliki proses perkembangan panjang. Bagian otak ini terletak di belakang dahi, dan karena otak berkembang dari belakang ke depan, maka prefrontal cortex menjadi bagian otak yang terakhir berkembang sempurna.

Secara usia, cara berpikir orang dewasa dan remaja menjadi berbeda. Remaja cenderung berpikir dengan menggunakan amigdala yang merupakan bagian “emosional” di dalam otak. Mereka cenderung mengandalkan perasaan dan ketakutan ketika membuat keputusan.

Sedangkan orang dewasa cenderung dapat berpikir lebih rasional. Hal ini dikarenakan mereka menggunakan prefrontal cortex yang dikenal sebagai bagian “rasional” dalam otak sebagai alat untuk berpikir.

Tugas Prefrontal Cortex

Prefrontal cortex berperan dalam menunjang fungsi kognitif, emosi, dan kontrol dalam membuat keputusan, perencanaan, mencari jalan keluar, menimbang konsekuensi, hingga mengontrol impuls. Dalam neurosains, fungsi ini dikenal sebagai executive function atau fungsi eksekutif.

Membuat Keputusan

Berbeda dengan remaja yang cenderung mengedepankan emosi, manusia dengan prefrontal cortex cenderung menimbang konsekuensi dari tindakan yang mereka ambil. Rasionalitas menjadi landasan mereka dalam mengambil keputusan dan melihat dampak yang akan timbul karenanya.

0 Komentar