Radarpekalongan.id – Barcelona menuntut LaLiga ke pengadilan karena menolak menaikan batas gaji sebesar 15 persen untuk klub Catalan tersebut.
Dikutip dari ESPN, penolakan dari LaLiga untuk menaikan batas gaji Barcelona, berkaitan dengan kerja sama yang dijalin LaLiga dengan CVC Capital Partners senilai total 2 miliar euro. 42 klub di divisi 1 dan 2 Liga Spanyol menyepakati kerja sama itu kecuali empat klub termasuk Barcelona.
Klub yang menyepakati kerja sama itu mendapatkan kucuran dana untuk peningkatan infrastruktur, pembayaran utang dan menaikkan salary cap atau batas gaji sebesar 15 persen.
Baca Juga:Setelah Ronaldo, Messi Dikabarkan Juga Diincar Klub Arab SaudiHasil Malaysia Open 2023: Indonesia Sisakan Tiga Wakil di Semifinal
Sementara CVC Capital Partners mendapatkan hak siar 11 persen selama 50 tahun ke depan.Atas kondisi itu, terutama masalah kenaikan salary cap, Barcelona mengajukan gugatan ke pengadilan.
Blaugrana menyatakan bahwa kegagalan LaLiga menaikan salary cap 15 persen untuk mereka membuat mereka tak dapat bersaing dengan klub lain dan rival di LaLiga.
Kami telah mengajukan keluhan komersial,” kata kata wakil presiden klub Rafa Yuste pada hari Jumat. “Kami yakin hak klub telah dilanggar.” tambahnya.
Langkah Barcelona membawa kasus ini ke pengadilan setempat disebabkan upaya banding atas penolakan LaLiga juga tak diterima oleh Komite Banding Lisensi UEFA Federasi Sepakbola Spanyol. LaLiga juga punya alasan atas sikap yang mereka ambil.
LaLiga berpendapat Barcelona telah meningkatkan batas pengeluaran mereka hingga 100 persen setelah menarik tuas ekonomi berkali-kali di musim panas lalu, membuat mereka bisa mendatangkan Robert Lewandowski, Raphinha, hingga Jules Kounde.
Oleh sebab itu, jika Barcelona diberi kenaikan salary cap sebesar 15 persen, LaLiga justru berpendapat tim-tim lainlah yang justru akan dirugikan. Apalagi saat ini Pedri dkk ada di puncak klasemen LaLiga dengan 41 poin dari 16 pertandingan. (nul)