- Sakit mengingatkan hamba terhadap nikmat sehat
Terkadang seseorang akan terlena dengan kesehatan dalam waktu yang panjang. Sehingga ia melupakan bertafakkur tentang kebesaran nikmat ini dan lalai dari bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka ia dicoba dengan sakit, sehingga mengenal kadar yang besar tersebut.
Itulah hikmah sakit menurut Islam selanjutnya, yakni mengingatkan hamba terhadap nikmat sehat. Karena sakit membuatnya tidak bisa memperoleh kepentingan agama dan dunia. Karena itulah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَاْلفَرَاغُ “
“Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya:nikmat sehat dan waktu luang” [HR. al-Bukhari no.6412]
Baca Juga:Hujan Lebat, Talud Jalan Desa Lumeneng Longsor9 Target Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023 Polres Pekalongan, Bukan Sekadar Tidak Memakai Helm Standar
- Sakit mengingatkan hamba terhadap kondisi saudara-saudaranya yang sakit
Di saat sehat, seorang hamba terkadang mendapatkan penderitaan saudara-saudaranya yang sakit, baik penderitaan itu bersifat badaniyah, yang membuat penderita merintih, atau bersifat kejiwaan seperti rasa takut dari sakit dan akibatnya, ataupun penderitaan yang meliputi orang yang sakit dari keluarganya.
Lalu mereka terpengaruh karena sakitnya, terutama apabila penyakit yang diderita menyebabkannya berhenti bekerja, dan tidak ada pemasukan untuk keluarga serta anak-anaknya kecuali dari pekerjaannya saja, sehingga orang yang sakit menderita tekanan jiwa karena istri dan anak-anaknya yang mengelilingi, juga karena kurangnya pemasukan disertai penderitaan penyakit beserta dampaknya.
Demikian pula istri dan anak-anaknya, mereka menderita karena merasa kehilangan atas orang yang biasa membiayai hidupnya, maka bagaimana apabila ditambah kepadanya seluruh biaya pengobatan dan yang lainnya.
Maksudnya adalah bila hamba mengalami penderitaan seperti itu dan persoalan menjadi bertumpuk-tumpuk atasnya, maka sesungguhnya hal ini akan membuatnya mengingat kondisi saudara-saudaranya yang sakit, yang penghasilannya lebih rendah darinya dan lebih lemah kondisinya serta lebih banyak anaknya, sehingga ia meratapi kondisi mereka dan hal itu dapat mendorongnya untuk membantu mereka dan anak-anak mereka dengan memberikan nafkah dan sedekah serta yang semisalnya.
- Sakit membuat hamba mendapatkan teman-teman baru
Apabila orang yang sakit terbaring di tempat tidur, maka sesungguhnya ia akan mengenal sesama saudara-saudaranya yang sakit, sama saja yang berada bersamanya dalam satu kamar atau dalam satu bagian, di tempat mereka shalat bersamaya itu mushala dan saling mengenal satu sama lain.