Ghosting meninggalkan kesan penolakan yang bertahan lama, karena bahkan kamu tidak tahu alasan apa yang mendasarinya. Ada perasaan malu yang berkelindan, bahwa kamu memang pantas mendapatkannya karena satu dan lain hal yang kamu bangun sendiri.
Akan tetapi, kamu perlu untuk memandangnya dengan perspektif berbeda. Bahwa ini bukan aib yang kamu perbuat dan perilaku pelaku yang membuatmu menjadi korban ghosting tidak mendefinisikan nilai dirimu.
Diperlakukan dengan tidak semestinya memang menyakitkan, pun membawa rasa malu apalagi ketika tidak hanya kamu yang mengetahui seluk beluk hubungan itu. Perasaanmu valid, tetapi kamu perlu keluar dari sana dan memperlakukan dirimu dengan lebih baik lagi daripada harus melanggengkan perasaan negatif yang demikian.
Memilih untuk Merawat/Memperhatikan Diri
Baca Juga:Berhenti Benci pada Orang Lain, Kamu Perlu 4 Cara Ini untuk KesejahteraanmuBenci Pada Orang Lain, 5 Penjelasan Mengapa Kamu Merasakannya
Bagaimana kamu bergerak maju setelah menyadari kamu menjadi korban ghosting? Kamu membutuhkan rasa sayang dan perawatan diri untuk mengembalikan kondisi emosionalmu. Maka, cobalah untuk mendekat dengan orang-orang yang kamu sayang, menghabiskan waktu untuk hal-hal yang dapat merelaksasi pikiranmu, atau berolahraga dan menikmati makanan yang sehat.
Ketika kenangan tentang orang yang melakukan ghosting kepadamu menyelinap, pandanglah dalam perspektif yang lebih objektif. Bahwa dia tidak menyelesaikan masalah dan justru menciptakannya serta tidak memiliki kualitas komunikasi yang baik dibuktikan dengan pilihannya untuk menghindar dibanding berbicara empat mata denganmu.
Bangun pola pikir bahwa kehilangannya bukanlah sesuatu yang merugikan untukmu.
Bangun Ketahanan Diri
Ketika mengalami masalah emosional akibat posisimu sebagai korban ghosting, fokuslah untuk membangun ketahanan diri dan meningkatkan perasaan cintamu kepada diri sendiri. Bangun pula kepercayaan diri dan bukan menjatuhkan dirimu dengan kalimat negatif karena kejadian ini.
Kamu perlu untuk memprioritaskan kebugaran jasmanimu dengan memiliki tidur yang berkualitas, mengoptimalkan konsumsi nutrisi, memaknai makanan dengan baik, dan mengurangu stres salah satunya dengan teknik mindfulness.
Dibanding merenung, fokuslah untuk meningkatkan kualitas dirimu, berefleksi, dan lainnya hingga kamu bisa berdamai dengan situasi ini dan menghapuskan perasaan traumatis yang ditimbulkan karenanya.