PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kota Pekalongan akan menggratiskan tiket masuk ke sejumlah obyek wisata di Kota Pekalongan pada 1 April 2023 mendatang. Kebijakan itu diterapkan dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-117 Kota Pekalongan.
“Pada tanggal 1 April 2023, seluruh obyek wisata yang dikelola Pemkot Pekalongan akan digratiskan. Yaitu obyek wisata Taman Wisata Laut (TWL) Pasir Kencana, Museum Batik, Taman Informasi Mangrove dan Pantai Slamaran. Silakan bagi warga untuk bisa berkunjung ke obyek wisata tersebut,” ungkap Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid dalam konferensi pers peringatan Hari Jadi ke-117 Kota Pekalongan, Senin 20 Maret 2023.
Menurut Wali Kota, pihaknya ingin agar peringatan hari jadi bisa dirayakan dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Pekalongan. “Silakan ajak seluruh keluarga untuk berwisata di Kota Pekalongan,” tambah Aaf, sapaan akrab Wali Kota.
Baca Juga:BI Tegal Ikut Terjun Mendorong Penerapan Ekonomi HijauBalgis Diab Resmi Pimpin GOW Kota Pekalongan Periode 2023-2028
Peringatan hari jadi kali ini, lanjutnya, mengambil tema ‘Bangkit, Kreatif dan Kolaboratif’. Tema tersebut dikatakan Wali Kota memiliki makna yang baik untuk Kota Pekalongan ke depan.
“Bangkit bisa kita maknai bahwa alhamdulillah kita kemarin menghadapi cobaan pandemi yang luar biasa namun kita bisa bangkit. Pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas nasional dan provinsi, tingkat pengangguran juga terus kita tekan,” jelasnya.
Kemudian untuk kreatif, Wali Kota juga mengajak kepada masyarakat terutama generasi muda untuk bisa terus mengembangkan kreativitas. Apalagi saat ini semua kegiatan sudah bisa dilaksanakan. “Kota Pekalongan sebagai kota kreatif, masih terus menumbuhkan kreativitasnya terutama anak-anak muda. Sebenarnya sudah banyak yang mereka lakukan namun memang belum terkomunikasikan. Jadi mari kita lebih kreatif lagi dan kami akan dukung kegiatan-kegiatan kreatif yang ada,” tambahnya.
Selanjutnya kolaboratif, dikatakan Wali Kota memiliki makna bahwa dalam pembangunan dan penyelesaian masalah di Kota Pekalongan dibutuhkan kolaborasi semua pihak. Baik antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah dengan instansi lain maupun dengan pemerintah di pusat dan provinsi.
“Pemerintah tidak bisa sendiri dalam membangun dan menyelesaikan masalah di Kota Pekalongan. Dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak. Misalnya masalah rob, kita harus didukung anggaran dari provinsi maupun pusat. Kemudian masalah sampah juga sama, sebaik apapun program, sebesar apapun anggaran yang disediakan pemerintah tanpa peran masyarakat akan percuma. Masyarakat juga harus terlibat aktif menangani masalah sampah ini,” kata Wali Kota.