Mencintai diri sendiri juga akan membantu kamu tidak selalu bergantun pada pasangan. Kamu bisa tetap mendapat kebahagiaan hanya dengan diri kamu.
Terlebih lagi, dengan mengenal dan menintai diri sendiri kamu akan bisa memperkirakan standar bagaimana pasangan kamu bisa menghormati kamu. Begitu juga sebaliknya.
3. Siap secara finansial
Kesiapan menikah juga dilihat dari seberapa siap kamu menopang rumah tangga dengan keadaan ekonomi kamu.
Baca Juga:5 Cara Memilih Oli yang Cocok untuk Motor, Optimasi Performa Mesin Kamu6 Tips Menghemat Bahan Bakar Motor Honda, Buat Perjalanan dan Isi Dompet Kamu Semakin Efisien
Stabil dalam finansial berarti kamu sudah tidak bingung lagi akan tingal dimana setelah akad nikah. Lalu kamu tidak bingung untuk memenuhi uang makan keluarga kamu, susu anak, kebutuhan sandang dan pangan.
Kesiapan menikah kamu akan diukur pada seberapa bisa kamu menangani masalah guncangan keuangan rumah tangga dan meyelesaikannya dengan baik.
Lebih baik lagi jika kamu memiliki tabungan bersama dengan pasangan untuk keperluan-keperluan rumah tangga. Dengan begitu, kamu berdua bisa saling gotong royong membangun rumah tangga impian.
4. Mampu menyelesaikan masalah bersama
Hal ini memiliki korelasi terhadap kesiapan mental psikologi serta bagaimana kita mencintai diri kita sendiri.
Saat kamu sudah berpasangan, toleransi adalah hal yang sangat penting. Kamu perlu menghargai pendapat pasanganmu, begitu juga sebaliknya. Dan hal ini bisa menjadi tanda kita sudah siap menikah dan berkeluarga.
Selain toleransi, komunikasi dan keterbukaan untuk saling memaafkan dan berbagi pendapat juga sangatlah penting. Dengan begitu, kamu dan pasangan akan bisa melewati masa sulit dan menyelesaikan maslah bersama-sama.
5. Memiliki orientasi terhadap masa depan
Kesiapan menikah juga bisa dilihat dari bagaimana cara kamu memandang masa depan.
Baca Juga:7 Tips Jitu Diet saat PuasaInformasi Terkini Harga Honda U-Go, Motor Listrik Baru yang Resmi Hadir di Indonesia
Artinya, kamu memiliki pandangan terhadap bagaimana kamu akan menjalani kehidupan kamu setelah menikah nanti. Jangan asal menggelar pesta pernikahan kemudian kamu bingung dan malah ngeluh pada orang tua karena capek berumah tangga.
Kesiapan menikah kamu dipatok dari seberapa siap kamu menjalani kehidupan rumah tangga dengan pasangan. Seberapa matang perencanaan kamu mengenai finansial, anak, karir, rumah, kendaraan, dan sebagainya.
Dalam hal ini kamu juga perlu memiliki pemikiran yang selaras dan sejalan dengan pasangan. Meski perbedaan pendapat memang tidak bisa dihindari, tapi jika perencanaan kalian tidak matang karena perbedaan tersebut, dampaknya akan terasa berat setelah kalian menikah nanti.