Radarpekalongan.id – Cara mengajarkan anak untuk menabung menjadi salah satu soft skill yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anaknya selain skill kognitif.
Harus diperhatikan bahwa aturan pengelolaan keuangan di setiap keluarga tidaklah sama, artinya tidak ada aturan baku dan semua dikembalikan pada kondisi ekonomi masing-masing keluarga. Namun mengajarkan anak menabung adalah sebuah hal positif, kenapa? Karena dengan hal ini akan membentuk karakter anak lebih cermat dan Baia memilah kebutuhannya sendiri di masa depan.
Nah, bagaimana sih cara mengajarkan anak untuk menabung sejak dini? Simak ulasannya
- Menetapkan batas uang saku
Cara mengajarkan anak untuk menabung yang pertama adalah menetapkan batas uang saku. Jumlah uang saku yang diberikan kepada anak oleh setiap keluarga pasti berbeda-beda, namun Ayah Bunda bisa memberikan batasan bahwa uang saku yang diberikan tidak boleh habis dalam satu hari, misalnya diberikan uang saku Rp 15.000 per hari dan Ayah Bunda memberikan pemahaman bahwa uang saku yang boleh digunakan hanya Rp 10.000 sedangkan uang yang Rp 5000 dimasukkan kedalam tabungan. Jika amsih merengek Ayah Bunda bisa memberikan pemahaman tentang manfaat menabung.
Baca Juga:Bagaimana Cara Membangun Bonding Pada Bayi Sejak Dalam Kandungan?4 Tips Mengatur Uang THR Agar Tidak Cepat Habis
- Kenalkan anak manfaat menabung
Cara mengajarkan anak untuk menabung yang kedua adalah mengenalkan manfaat menabung. Sebagaimana pada poin sebelumnya bahwa anak harus difahamkan tentang manfaat menabung dan manfaat apa yang bisa anak rasakan saat menabung, misalnya dengan menabung maka bisa membantu meringankan beban Ayah Bunda jika anak ingin membeli sesuatu. Selain memahamkan tentang menabung, Ayah Bunda juga harus menjelaskan bagaimana rencana keuangan anak.
Ilustrasi Bunda Kenalkan manfaat Menabung,( foto : freepik.com)
- Ajarkan anak membuat rencana keuangan
Cara mengajarkan anak untuk menabung yang ketiga adalah mengajarkan anak membuat rencana keuangan. Ayah Bunda juga bisa membantu anak membuat rencana keuangan, misalnya dalam waktu 3 bulan anak ingin membeli mainan seharga Rp 300.000 bearti anak harus menambang sehari Rp 5000 terkecuali hari-hari libur yang tidak diberikan uang saku. Artinya dalam satu bulan anak-anak bisa mengumpulkan uang Rp 100.000 dan bisa mencapai keinginannya pada bulan ke 3. Rencana keuangan seperti ini juga bisa Ayah Bunda ajarkan dalam jangka waktu yang lama.