Ada Nuansa Ke-Bhinneka-an di SMP Muhammadiyah Pekajangan Tanggal 2 Mei 2023

001-Nuansa Ke-bhinneka-an di SMP Muhammadiyah Pekajangan-Juara Fashion Show
6 orang Juara fashion show Hari Pendidikan Nasional di SMP Muhammadiyah Pekajangan didampingi Kepala Sekolah Akhmad Rizano, SHI. (foto: asep)
0 Komentar

Untuk mengenakan pakaian adat Betawi cukup dengan memakai sarung dilipat setengahnya dan dipakai di pinggang, sambil memakai peci hitam sudah jadilah baju adat tersebut.

Siswa-siswa saling menatap antar satu dengan yang lainnya. Terlihat senyum-senyum melihat temannya. Temannya juga tersenyum melihat penampilan teman yang lainnya.

Pembina upacara yang juga Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Pekajangan Akhmad Rizano, SHI saat memimpin upacara. (foto: dok sekolah)

Baca Juga:Wahai Orang Tua, Ingat 2 Hal, Jangan Tanya lagi Nilai pada Anak, Jangan Paksa Latihan SoalPilkades Serentak di Kabupaten Tegal Digelar Oktober 2023, 5 Desa Alami Kendala

Kepala Sekolah SMP Muahammadiyah Pekajangan, Akhmad Rizano, SHI menjelaskan, acara hari itu memang sesuai dengan tupoksi Kementerian. Maksud dan tujuannya adalah agar siswa mengetahui, mengenakan dan mengapresiasi keberagaman budaya negara Indonesia.

“Melihat baju adat di gambar dan memakai langsung baju adat, jelas ada perbedaan yang signifikan. Secara long term memory, mengenakan baju adat akan diingat terus. Suatu hari pasti ingat ke temannya, wah si Fulan dulu memakai baju adat Jawa, Si Fulan memakai baju adat Bali, baju adat Betawi dll,” kata Akhmad Rizano.

Usai upacara bendera, siswa-siswa masuk ke area sekolah sebelah utara. Setiap kelas wajib untuk berbaris rapi, dipimpin wali kelas masing-masing dan berjalan dari ujung utara sekolah memutar dan kembali ke tempat semula.

Salah satu peserta kelas fashion show di SMP Muhammadiyah Pekajangan dipimpin wali kelas Zainal Abidin, SPd. (foto: asep)

Ada 12 pasukan fashion show SMP Muhammadiyah Pekajangan– sesuai dengan jumlah kelas– yang berlenggak lenggok di atas catwalk lapangan bulu tangkis sambil menikmati sinar matahari pagi.

Tidak hanya jalan dan berbaris, tapi team guru yang dipimpin Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ris Setianingsih dan team guru lainnya menilai siapa siswa yang paling lengkap mengenakan pakaian adat.

Menurut Ris, yang memiliki nilai tinggi adalah yang mengenakan baju adat dari kepala sampai kaki, dari tutup kepala sampai sandal.

Baca Juga:3 Keuntungan Bulan Mei Beli Honda, Buruan Mumpung Lagi Promo Besar-besaranSatgas Rafi 2023 Berakhir, di Jatang-DIY Pertamina Catat Sejumlah Kenaikan Konsumsi

Kalau ada yang kurang satu saja, maka nilainya akan dikurangi. Contohnya, sudah memakai topi adat, baju atasan adat, bawahan data, tapi ternyata pakai sepati cats, maka nilainya dikurangi.

Setelah selesai lenggak-lenggok, seluruh team fashion show mendapatkan sesi pemotretan untuk dokumentasi. Terlihat wajah mereka sumringah dan berseri-seri karena momen tersebut terbilang langka.

0 Komentar