RADARPEKALONGAN.ID – Berbagai cara menghindari Toxic positivity supaya kamu tidak terjebak pada kebiasaan yang kamu kira baik tapi dapat berdampak buruk untuk kesehatan mental.
Toxic positivity adalah situasi dimana seseorang menuntut diri sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif, namun menolak untuk merasakan emosi-emosi negatif.
Jika seseorang menyangkal untuk selalu tidak merasakan atau meluapkan emosi-emosi negatif yang ia rasakan, maka hal tersebut akan menimbulkan berbagai gangguan pada kesehatan mental. Dimulai dari stres berat, anxiety, depresi, gangguan pada tidur, gangguan makan, hingga PTSD.
Baca Juga:Bahaya Makan Seblak yang Harus Kamu Waspadai5 Cara Agar Makeup Nempel, Solusi Supaya Nggak Capek Touch Up!
Toxic positivity adalah istilah yang akhir-akhir ini kerapkali ramai diperbincangkan di sosial media. Toxic positivity berasal dari dua kata yakni Toxic adalah racun sedangkan positivity adalah kebaikan.
Meskipun tindakan ini awalnya terlihat seperti tindakan yang baik dan positif, tetapi ada kalanya justru hal- hal yang posistif malah membuat mental orang down dan merasa diremehkan. Selain ia dapat merugikan diri sendiri, toxic positivity juga dapat mergikan orang lain.
Manusia diberkahi dengan berbagai emosi yang ada pada dirinya. entah itu emosi positif dan juga emosi negatif. Adapun cara menghindari toxic positivity yang paling utama adalah dengan menerima segala emosi yang dirasakan oleh diri snediri ataupun orang lain. Yang perlu untuk dapat dipahami semua orang adalah dengan menyadari dan merasakan segala emosi positif maupun emosi negatif merupakan hal yang valid serta realistis.
Adapun beberapa cara lain supaya kamu tidak terjebak dan dapat terhindari dari perilaku toxic positivity:
1. Menerima dan mengelola emosi negatif
Cara menghindari toxic positivity yang pertama adalah dengan menerima dan mengelola emosi negatif. Dilansir dari siloamhospitals, terlalu berlarut-larut dalam perasaan bukanlah suatu hal yang baik. Namun penting halnya untuk tetap perlu menerima segala perasaan-perasaan negatif tersebut supaya tidak terjebak ke dalam perilaku toxic positivity.
Yang perlu dikuasai adalah pengelolaan dalam meluapkan serta mengekspresikan emosi-emosi negatif. Entah itu dengan cara menulis jurnal ataupun berdiskusi dengan teman dan juga keluarga. Hal ini juga dapat kamu lakukan, karena termasuk ke dalam cara menghindari toxic positivity.