Jadi, ada baiknya intensitas aktivitas seksual pasangan ini tetap dijaga. Toh, di usia kehamilan yang semakin tua, konon intensitas aktivitas seksual suami istri ini justru dianjurkan.
Itu dia ulasan sederhana dan semoga faktual terkait beratnya perjuangan ibu hamil. Semoga tulisan yang mungkin tidak ilmiah babar blas ini tetap bermanfaat ya, baik untuk bapak-bapak maupun emak-emak. Minimal si Emak mengafirmasi beratnya perjuangan ibu hamil dengan manggut-manggut.
Sementara si Bapak bisa mengerutkan kening sambil membayangkan beratnya perjuangan ibu hamil, dan lantas bergumam: “Oooh, gitu ya. Baru tahu aku…” Dan jika benar, ungkapan terakhir ini sungguh terlalu! (*)