Hal itu disampaikan Ketua DPRD Batang, H Maulana Yusup, saat dihubungi via ponsel, Senin (26/6/2023) sore. Menurut dia, gejala inflasi yang tinggi ini terus dirasakan dampaknya oleh masyarakat.
“Jadi sementara harga beberapa komoditas pokok seperti beras masih tinggi dan turut menyumbang inflasi, daya beli masyarakat juga otomatis menurun. Ya meskipun masyarakat mungkin tak memahami konsep tentang inflsi, tapi gejalanya tentu mereka rasakan. Kok sekarang duitnya cepat sekali habisnya ya, misal dalam ungkapan seperti ini,” ungkap Yusup.
Ketua DPRD Batang, Maulana Yusup saat membersamai kegiatan Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, di Semarang, beberapa waktu lalu. (Dok. FB)
Baca Juga:200 Guru Ikut Pelatihan Menulis Ilmiah, Sekda Minta Jangan Hanya Kejar Credit Point, Tetap Tingkatkan Kompetensi ProfesiEmpat Isu Strategis Pemilu 2024, Kesbangpol Ajak Semua Pihak Wujudkan Sukses Pemilu Bermartabat
Menurut politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, gejala inflasi sebetulnya sudah dirasakan masyarakat dalam beberapa bulan terakhir. Inflasi membuat nilai uang mengalami penurunan.
“Jadi kalau masyarakat menganggap nilai uang 100 ribu saat ini terasa lebih cepat habis dibanding setahun lalu misalnya, itu memang faktual dan itulah sederhananya inflasi. Tentu saja pemerintah dari pusat sampai kabupaten/kota juga memahami masalah ini dan terus berjuang untuk menekan inflasi agar lebih terkendali, salah satunya dengan menjamin stok pangan, merangsang daya beli masyarakat, dan lainnya,” terang Yusup.
Karena itu, dia mengimbau Pemkab Batang untuk melakukan akselerasi penyerapan APBD 2023 guna menstimulasi pergerakan ekonomi di daerah. Pos APBD yang berkaitan dengan bantuan sosial, hibah, atau bahkan pekerjaan konstruksi perlu dipacu agar perputaran uang meningkat.
“Penyerapan APBD 2023 ini termasuk proyek fisik ini juga bisa dipercepat realisasinya. Karena ketika ada termin pencairan misalnya, maka pekerja bisa dapat bayaran, dan pekeja ini juga punya keluarga, uang berputar. Belum lagi kalau aktivitas pembelian material, kebutuhan makan, dan lainnya. Jadi, percepatan penyerapan APBD 2023 ini penting untuk dilakukan guna membantu menggerakkan perekonomian daerah,” jelas Yusup.
Maulana Yusup saat menikmati pesona wilayah Batang selatan. (Dok. FB)
Tidak hanya proyek konstruksi, penyerapan APBD 2023 untuk kegiatan bantuan sosial serta bantuan tunai lainnya untuk masyarakat, guru non ASN, dan lainnya, juga bisa memberikan dampak bagi perputaran ekonomi.