RADARPEKALONGAN.ID – Sosok Nabi Ibrahim As ternyata tidak hanya istimewa kedudukannya bagi umat Islam atau umat Nabi Muhammad Saw, melainkan juga dua agama besar dunia lainnya, yakni Kristiani dan Yahudi. Hal ini juga tak lepas dari warisan Nabi Ibrahim yang monumental, abadi, dan menjadi titik temu tiga agama samawi ini.
Khusus bagi umat muslim, momentum paling pas untuk merefleksikan warisan Nabi Ibrahim yang monumental ini tidak lain pada Hari Raya Idul Adha atau populer juga disebut Idul Qurban atau Hari Raya Kurban. Ya, segala hal yang terkait dengan Idul Adha ini, dari seperti ibadah kurban dan ibadah haji, semua ini merupakan jejak peninggalan Ibrahim yang abadi, terutama karena dilembagakan dalam risalah Rasulullah Saw selaku nabi akhir zaman.
Tak heran, secara spiritual Idul Adha dianggap lebih besar dari Idul Fitri, utamanya karena ada jejak kontinyuitas risalah warisan Nabi Ibrahim yang monumental.
Baca Juga:DPRD Batang Minta Penyerapan APBD 2023 Dipercepat, Demi Intervensi Langsung Pergerakan Eokonomi200 Guru Ikut Pelatihan Menulis Ilmiah, Sekda Minta Jangan Hanya Kejar Credit Point, Tetap Tingkatkan Kompetensi Profesi
Warisan Nabi Ibrahim yang monumental banyak diulas khatib Salat Idul Adha. Seperti Ustadz Isa Al-Anshari di Masjid Darul Iman. (dok. istimewa)
Disebutkan dalam sebuah hadits, keagungan Idul Adha ini melebihi Idul Fitri karena dua alasan. Pertama, karena ada yaumul nahr atau ibadah kurban pada tanggal 10 Dzulhijah serta Hari Tasyrik di 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Kedua, ada yaumul qarr, yakni saat jutaan jamaah haji berkumpul di Mina pada 11 Dzulhijah. Dan indikator paling mudah bisa ditengok dari anjuran bertakbir, bertahmid, dan bertahlil yang lebih panjang, yakni sampai 4 hari. Sementara pada Idul Fitri dibatasi sejak masuk 1 syawal di sore terakhir Ramadhan dan berakhir saat khatib naik ke mimbar di pagi harinya.
Warisan Nabi Ibrahim yang Monumental
Maka Idul Adha bagi umat Islam ibarat sebuah napak tilas untuk merefleksikan kembali sejarah serta warisan Nabi Ibrahim yang monumental, mengabadi. Jadi, selain aspek ibadahnya, seperti haji dan kurban, setidaknya ada tiga warisan Nabi Ibrahim yang monumental dan karenanya layak diabadikan.
Apa saja jejak dari nabi yang berjuluk khalilullah atau kekasih Allah ini? Seperti apa warisan Nabi Ibrahim yang monumental? Yuk, simak selengkapnya!