RADARPEKALONGAN.ID – Kemiskinan menjadi masalah utama di Indonesia, perlunya bergerak bersama untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Menurut Dr. H. Asep Usman Ismail, kesejahteraan itu dibangun dengan 5 pilar utama yakni kebutuhan fisik atau biologis, kebutuhan intelektual atau pendidikan, kebutuhan emosi atau psikologi, kebutuhan spiritual atau ajaran agama dan kebutuhan social atau budaya.
Hari ini dapat dijumpai banyak masyarakat Indonesia yang belum dikatakan hidup sejahtera. Mereka masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan fisik atau biologis.
Baca Juga:Cara Praktis Menjaga Kesehatan Tubuh agar Tetap Sehat dan Segar BugarCara Mengatasi Perilaku Konsumtif di Era Transaksi Nontunai
Memenuhi kebutuhan untuk makan dan minum, kebutuhan dasar hidup saja sangat sulit.
Kemiskinan membuat menderita (Image by jcomp)
BPS (Badan Pusat Statistik) merilis prosentasi penduduk miskin bulan September 2022 naik menjadi 9,57 %. Artinya Jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang, meningkat 0,20 juta orang terhadap Maret 2022.
Angka yang mengkhawatirkan ditengah bonus demografi penduduk Indonesia. Dalam indicator BPS, orang miskin ini adalah orang orang yang hanya sanggup makan 1 kali sehari, kadang kala 2 kali sehari.
Hanya mampu membeli 1 setel pakaian dalam setahun. Hanya mampu konsumsi daging, susu, ayam satu kali dalam seminggu.
Sedangkan penerangan rumahnya bukan listrik namun dari kayu bakar, arang atau minyak tanah. Mereka tidak sanggup membayar biaya sekolah, pengobatan karena penghasilan kepala keluarganya dibawah Rp 600.000,- per bulan.
Dengan mengingat banyaknya jumlah masyarakat Indonesia yang kondisi miskin. Perlu kewajiban bergerak bersama untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan karena alam (Image by jcomp)
1. Tidak memiliki keahlian
Kemiskinan yang ada terjadi akibat dari faktor skill. Mereka miskin karena tidak memiliki keahlian untuk mendapatkan pekerja. Mereka diupah sangat minim karena memiliki bekerja kasar.
Baca Juga:Rekomendasi 10 Daster Kesayangan Mama yang Bikin Papa Makin Cinta MatiObral! Harga Hanya 30 Ribuan Saja, Daster Kekinian Termurah dan Terlaris 2023
Mereka tidak memiliki keahlian karena pendidikannya rendah, tidak bersekolah atau putus sekolah.
Pendidikan yang tidak mencetak keahlian banyak melahirkan pengangguran. Ditengah keterbatasan itu sulit untuk keluar dari kemiskinan.
Ditambah sarana prasarana dan pengajar pendidikan juga terbatas. Hanya menumpuk di kota saja.
2. Miskin karena takdir dari Tuhan
Miskin karena pemahaman akan kemiskinan sebagai takdir dari Tuhan. Pemahaman miskin sebagai takdir memunculkan sikap tidak mau berusaha mengubah kondisi kemiskinan yang sedang dialami.