Dalam kongres pemuda terjadi tiga kali rapat. Pertama di gedung Katolik Jongenlingen Bond dengan tujuan memperkuat semangat persatuan Indonesia.
Kedua di Oost Java Bioscoop dengan rumusan sebagai anak bangsa harus mendapatkan pendidikan. Ketiga di jalan kramat raya 106 tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi.
Dalam penutupan kongres pemuda diperdengarkannya lagu kebangsaan Indonesia Raya pertama kali oleh pencipta W.R Supratman.
Baca Juga:Mengenal Gangguan Setan kepada ManusiaMembangun Semangat Kemerdekaan dari Pertempuran 10 November 1945
Dan ditutup dengan pemcabaan hasil kongres pemuda dikenal dengan Sumpah Pemuda. Teks sumpah pemuda menyatakan “Bahwa Putra Putri Indonesia bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia. Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia, Menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia“.
Setelah disepakati, meleburnya organisasi kepemudaan dari awalnya kedaerahan menjadi Indonesia Muda.
Efek besar kongres pemuda 1928 berhasil menyatukan identitas bangsa. Mereka suka rela melebur menjadi bangsa Indonesia.
Pikiran masyarakat yang dari awalnya kedaerahan menjadi identitas bangsa Indonesia. Bung karno berpesan kepada generasi penerus “Jangan mewarisi Abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah Api Sumpah Pemuda. Kalau sekedar mewarisi abu, saudara saudara akan puas dengan Indonesia sekarang sudah satu bahasa, bangsa dan tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir”
Masih panjang perjalanan kita merawat kemerdekaan Indonesia (*)
Sumber Foto Freepik