RADARPEKALONGAN.ID – Di pekalongan, Batik Oey Soe Tjoen Pekalongan terkenal karena batik tulis halus peranakan tertua dan termahal.
Batik Oey Soe Tjoen ini merupakan ragam hiasnya yang mengadopsi akulturasi budaya cina ke jawa.
Batik Oey Soe Tjoen Pekalongan (Twitter/@andreasharsono)
Sejarah perkembangan akulturasi budaya cina ke jawa
Akulturasi budaya cina ke jawa diawali dengan pencampuran dwi kulturan jawa dan cina yang tumbuh di pesisir jawa sejak kira kira abad ke XV.
Baca Juga:Mengenal Perkembangan Batik Pedalaman, Dibuat dengan Ciri Khusus yang Jarang Orang KetahuiMenelusuri Munculnya 6 Jenis Batik di Indonesia yang Menyemarakkan Ragam Hias Batik Nusantara
Perubahan paling melesat terjadi pada abad ke XIX karena adanya pertumbuhan pembatikan komersil.Apalagi dengan adanya encin.
Wanita keturunan cina yang sudah bersuami. Mereka sehari hari memiliki kebiasaan mengenakan kain panjang atau sarung batik.
Mereka mengenakan ragam hias batik dengan warna porselen cina, ragam hias burong hoang dan naga serta banji dan swastika.
Akulturasi ini terjadi sehingga mempengaruhi dalam berpakaian termasuk gata dan selera serta ragam hias dan tata warnanya pada batik. Termasuk pada batik Oey Soe Tjoen.
Perjuangan Oey Soe Tjoen dalam membangun usaha batik oey soe tjoen pekalongan
Di pekalongan, beberapa pengusaha keturunan cina terkenal dengan usaha batik tulisnya adalah Oey Soe Tjoen (OST).
Ia memulai memproduksi batik pada 1925. Pengusaha lainnya adalah The Tie Siet yang mambuat usaha pada 1920an.
Oey Soen King serta menantunya Oey Kok Sing yang selalu membubuhkan tanggal, bulan dan tahun pembuatan batiknya.
Oey Soe Tjoen dengan sang istri (Twitter/@citanirvana)
Baca Juga:Melestarikan Batik dengan Mengenal Pewarnaan Kain BatikMari Kita Cintai, Jaga dan Lestarikan Batik dengan Belajar Merancang dan Membuat Motif Batik Serta Pemberian Malam
Dalam menjalankan usaha batiknya peran istri Oey Soe Tjoen yakni Tjoan Giok Nio atau Kwee Nettie sangat besar.
Kendati demikian yang menandatangani bagian bawah kainnya adalah suaminya, karena namanya memiliki daya tarik tersendiri.
Pada tahun 1950 an usaha Oey Soe Tjoen mengalami masa jaya. Produk batiknya sudah merambah ke luar kota bahka ke mancanegara.
Konsumen Batik Oey Soe Tjoen Pekalongan sejak awal adalah kalangan atas, seperti pemilik pabrik tembakau atau pabrik rook dan pejabat pemerintahan.
Produk produk Batik Oey Soe Tjoen Pekalongan yang banyak digemari banyak orang antara lain berupa kain panjang (jarika tau jarit) pagi sore berukuran 2,5 kacu kain yakni 265 cm X 105 cm. Motifnya buketan yakni ragam hiasan berupa rangkaian bunga atau buket.