KEDUNGWUNI, Radarpekalongan.id – MAN Pekalongan Raih penghargaan kembali dengan mendapatkan branding Madrasah 1000 medali dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Pekalongan, sekaligus juga memproklamirkan diri menjadi madrasah berprestasi dan madrasah riset. Bahkan berdasarkan rekap Data Peserta Didik Madrasah (DPDM) Kanwil Jawa Tengah pada masa pandemi MAN Pekalongan dinobatkan peraih medali tertinggi MA se-Jateng.
Disampaikan Waka Kesiswaan MAN Pekalongan Wewet Priyatna, S. Pd bahwa perolehan 1000 medali MAN Pekalongan diraih dari 2 tahun yang lalu. Sehingga jika ditotal saat ini medali yang diperoleh tentu saja lebih dari 1000.
Lantas, bagaimana cara MAN Pekalongan raih penghargaan 1000 medali?
Jika berbincang tentang proses meraih prestasi ini, Wewet mengaku MAN Pekalongan melakukan proses yang cukup panjang. Baik siswa dan guru bersama berjuang dalam mencapai prestasi maksimal dengan kondisi terbatas pada waktu pandemi.
Baca Juga:Jadi Bestseller, 9 Artis yang Miliki Brand Hijab Populer di Kalangan Muslimah, Kamu Punya yang Mana?Upgrade Kemampuan Fisioterapis, IFI Kota Pekalongan Gelar Seminar Nasional Bareng DIII Fisioterapi Unikal
“Dua tahun sebelumnya kita mengalami masa pandemi yang cukup panjang, bahkan sampai menghentikan proses pembelajaran di sekolah. Nah pada moment anak-anak belajar di rumah, anak-anak yang berprestasi kita fokuskan untuk meningkatkan prestasi madrasah, terlebih melihat banyaknya kompetisi-kompetisi online yang bermunculan di masa pandemi. Karena saat itu anak-anak dalam kondisi clean, guru juga bisa fokus dalam membimbing siswa yang terpilih dan anggaran pun terpusat pada kegiatan kompetisi. Jadi alhamdulillah semua perjuangan bisa memberikan hasil yang maksimal,” ungkap Wewet sapaan akrabnya.
Tentu bukan hal yang mudah dalam melakukan pembinaan siswa berprestasi di situasi pandemi. Apalagi saat itu kondisi pandemi dalam level lockdwon sehingga sekolah benar-benar harus berjuang untuk meyakinkan bahwa apa yang dilakukan sudah sesuai dengan standar Prokes Covid 19.
“Sebelumnya kompetisi-kompetisi online itu sangat jarang dilakukan, namun masa pandemi mulai banyak bermunculan. Dan kita interested untuk mengikuti kegiatan tersebut,” imbuhnya.
Ditambahkan, kesempatan tersebut tentunya menjadi ajang bagi siswa MAN Pekalongan untuk terus mengasah kemampuan, karena semakin banyak lomba-lomba yang diikuti maka siswa akan semakin terlatih karena sudah terbiasa dan memahami bentuk-bentuk soal yang keluar.