Anjuran Berkata Baik dalam Islam
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
Artinya: “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (HR. al-Bukhari).
Dari hadis di atas secara gamblang Rasulullah SAW menyeru umatnya agar menjaga lisan. Ada sebuah perumpamaan yang sering dijumpai di masyarakat, bahwa lisan diibaratkan sebagai mata pisau yang tajam. Jika tidak berhati-hati dalam menjaganya, maka bisa melukai orang lain.
Terkadang, tanpa sadar manusia berbuat dosa dari hal-hal yang justru sering dilakukan karena dianggap sepele. Termasuk di dalamnya bertutur kata tidak baik tanpa difikirkan terlebih dahulu dampak negatif yang akan muncul.
Seiring perkembangan zaman, penjagaan lisan tidak hanya terbatas lewat apa yang terucap melalui lisan saja. Adanya perkembangan teknologi informasi memberi ruang lebih luas untuk menyampaikan aspirasi pribadi maupun kelompok melalui media sosial. Maka dari itu, selain menjaga apa yang diutarakan lewat lisan, memilih dan berfikir tentang apa yang akan diposting juga harus diperhatikan.
Baca Juga:Efektif! 5 Cara Meningkatkan Profesionalitas sebagai Customer Service
Jadilah pengguna media sosial yang bijak, jangan sampai apa yang kita posting menyinggung atau merugikan pihak lain.
Karena apapun yang kita ucapakan, dan kita posting di era sekarang akan di pertanggungjawbkan kelak di akhirat. Apalagi pada ujaran-ujaran yang sampai menyakiti hati orang lain, dan tidak sempat memperoleh maaf dari yang bersangkutan.
Seperti ditegaskan dalam QS. Qaf: 18,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
Artinya: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
Allah SWT juga berfirman dalam QS. Al-Baqoroh: 83,
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنكُمْ وَأَنتُم مُّعْرِضُونَ
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”
Perlu digaris bawahi pada penggalan ayat … وَ قُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا …Artinya:“Dan berkatalah kalian semua dengan perkataan yang baik”.
Diantara kebaikan-kebaikan yang dapat memperkuat hubungan sesama manusia dalam lingkup keluarga dan hubungan sosial lainnya, ada perintah untuk bertutur kata dengan perkataan yang baik.