RADARPEKALONGAN.ID – Motor Merk Jawa baru-baru ini muncul di beberapa laman otomotif di Indonesia, lantaran menggunakan nama brand yang sama dengan salah satu pulau di Indonesia yaitu “Jawa”. Kendati demikian, ternyata motor ini bukanlah produksi dari negara Indonesia.
Jawa merupakan sepeda motor yang diproduksi oleh pabrikan sepeda motor di Cekoslovakia pada tahun 1929. Mengutip dari situs resmi Jawa Motorcycle, nama Jawa tersebut muncul dari gabungan akronim dari pendirinya, Frantisek Janecek dan Wanderers.
Sejarah Motor Merk Jawa
Pabrikan motor merk Jawa ini dibangun serta dirintis oleh Franstisek Janecek yang mengakuisisi pabrikan Wanderers asal Jerman yang hampir bangkrut, yang kemudian menjadi cikal bakal muncul nama Jawa.
Baca Juga:Di Luar Dugaan, Pertamina Indonesia Negosiasi Jadi Sponsor Tim VR46 Valentino Rossi di MotoGP 2024Honda Supra 125 Motor Orang Setia, Berikut Sejarah Honda Supra 125 dari Generasi ke Generasi
Franstisek Janecek sebelumnya menekuni dunia produksi persenjataan, namun setelah peristiwa akuisisi tersebut Jawa memindahkan proses manufakturnya dari Jerman ke Cekoslovakia yang tepatnya berada di bekas pabrik dinamit dan Bom TNT yang dimilikinya.
Efek dari permintaan senjata yang menurun, para pekerja terampil serta pabrik-pabrik di Eropa justru mengalihkan ke teknik manufaktur ke dunia sepeda motor. Kemudian mereka merilis produk perdana sepeda motornya dengan nama Jawa 500 OHV dengan bermesin 4-Tak 500cc yang dibanderol dengan harga tinggi pada tanggal 23 Oktober 1929.
Motor Merk Jawa Memasuki Dunia Balapan
Pada tahun 1930 terjadi pergolakan ekonomi yang membuat harga motor murah semakin dibutuhkan, membuat Janecek merekrut GW Parchett, seorang insinyur dari Inggris yang terkenal dengan pengalaman balap sebelumnya.
Tahun 1933 Jawa Motors menjawab permintaan tersebut dengan merilis Jawa175, motor dengan bermesin 175cc yang memiliki daya kuda maksimum 5HP yang menggunakan bahan bakar yang jauh lebih irit dibandingkan dengan Jawa 500 OHV. Jawa175 mendulang kesuksesan dengan terjualnya motor tersebut sebanyak 3.000 unit dalam kurun waktu 1 tahun. Hal tersebut membuat Jawa menghentikan produksi Jawa 500 OHV.
Setelah menghentikan produksi produk pertamanya, Patchett bersama tim merancang mesin sendiri, yang mana sebagian besar bermesin 2-Tak 250cc dan 350cc. Hal yang sama juga dilakukan Jawa juga membuat mesin balap 4-Tak, yang hasilnya dapat membangun reputasi Jawa guna bersaing di dunia balapan, yang pada akhirnya Jawa pun memasuki tim balap pabrikan di balapan Isle of Man TT pada tahun 1932, 1933, dan 1935.