Radarpekalongan.id – Apa saja dampak media sosial bagi kesehatan mental remaja? Dewasa di era digital beberapa remaja bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam berselancar di media sosial. Media sosial mempunyai beberapa manfaat, namun lebih dari itu, media sosial dapat berdampak pada kesehatan mental remaja.
Jadi bagaimana media sosial mempengaruhi kesehatan mental remaja? Apa saja tips menjaga perilaku dan privasi media sosial? Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya.
Bagaimana dampak media sosial bagi kesehatan mental remaja?
Media sosial adalah bagian dari kehidupan remaja. Faktanya, sebuah penelitian tahun 2018 menemukan bahwa sekitar 97% remaja menggunakan platform media sosial seperti YouTube, Facebook, dan instagram. Media sosial mempunyai beberapa keunggulan. Salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan kepada remaja untuk berkomunikasi dengan orang lain dan membangun jejaring sosial.
Baca Juga:Inilah 5 Cara Mengatasi Stress Anak di Sekolah , Orang Tua Wajib Tahu!Catat! Inilah 7 Masalah Kesehatan Mental yang Sering Dialami Siswa SD, Waspadai Sejak Awal!
Selain itu, remaja juga dapat menggunakan media sosial untuk hiburan dan ekspresi kreatif.
Tapi tahukah kamu kalau media sosial bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental remaja? Ya, beberapa penelitian telah menunjukkan kaitan ini, termasuk penelitian dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health yang telah ditemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di media sosial lebih cenderung menderita depresi, kecemasan, dan gejala lainnya, serta lebih cenderung menginternalisasi perasaan buruk tentang diri mereka sendiri. Ini adalah kutipan dari situs berita Amerika.
Selain itu, media sosial juga bisa membuat kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Ya, itu sangat tidak baik untuk kesehatan mental remaja.
Hubungan antara media sosial dengan depresi dan kecemasan
Penelitian lain juga mengamati hubungan antara tingginya tingkat penggunaan media sosial dan gejala depresi dan kecemasan.Sebuah penelitian pada tahun 2016 terhadap lebih dari 450 remaja yang dkutip di situs Mayo Clinic menemukan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan, penggunaan media sosial di malam hari, dan investasi emosional di media sosial masing-masing dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih rendah. Namun bukan itu saja, tergantung tingkat ketakutannya