RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan terus menggalakkan program pembersihan enceng gondok yang menutupi aliran sungai sepanjang 8,6 kilometer di kota tersebut.
Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pembersihan enceng gondok telah dilakukan sejak 15 Oktober 2024, setiap hari Selasa dan Kamis, dengan target membersihkan seluruh area sungai.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran DLH Kota Pekalongan, Adi Usnan, melaporkan bahwa sejauh ini sekitar 16 persen area sungai atau sekitar 1,4 kilometer dari total panjang telah dibersihkan.
Baca Juga:Investasi di Batang Tembus Rp4,7 Triliun, Lampaui Target Dua Kali LipatSatu Keluarga di Kendal Dibacok Tetangga, Diduga Pelaku Emosi Karena Tuduhan Pencurian Ayam
“Dari Bendung Gerak di Panjang Wetan sampai Kuripan, total panjang mencapai 8,6 kilometer, dan sudah sekitar 1,4 kilometer terbebas dari enceng gondok,” ujar Adi, Kamis, 24 Oktober 2024.
Pembersihan ini dilakukan secara manual oleh tim jogo kali dan menggunakan alat berat untuk membersihkan area sepanjang 50 meter.
“Kami juga melakukan penyekatan dengan perahu tanpa mesin, agar enceng gondok tak menyangkut di baling-baling,” tambahnya.
Enceng gondok yang telah diangkut kemudian dibuang ke lahan bengkok di dekat SMP IT Boarding School Assalaam Pekalongan.
Program ini melibatkan sekitar 80 pekerja, termasuk bantuan dari BPBD serta program padat karya yang melibatkan masyarakat setempat.
Melalui sinergi ini, Adi menyampaikan bahwa pembersihan enceng gondok di area Bendan Kergon dan Jembatan Gambaran telah mencapai hasil yang baik.
“Kami berharap sebelum padat karya selesai, seluruh aliran sungai bisa terbebas dari enceng gondok, sehingga arus air dapat mengalir lancar untuk mengurangi risiko banjir,” katanya.
Baca Juga:Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, DPC Tani Merdeka Bersama Dispertan Kendal Dukung Kesuburan Tanah dan KesejahtPemkot Pekalongan Salurkan 20 Mesin Kapal untuk Nelayan, Dorong Produktivitas dan Kesejahteraan
Di sisi lain, Adi menambahkan bahwa eceng gondok sebenarnya memiliki potensi untuk diolah menjadi kompos, pakan ternak, atau bahan kerajinan.
Beberapa komunitas lokal telah melakukan uji coba penggunaan enceng gondok sebagai bahan pupuk.
“Kami terbuka untuk usaha-usaha yang ingin memanfaatkan eceng gondok. Bahan baku melimpah ini bisa menjadi peluang usaha kreatif dan ramah lingkungan,” tutupnya.