RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Proyek rehabilitasi gedung SDN Krapyak Lor 02 di Kota Pekalongan mengalami keterlambatan akibat kendala akses menuju lokasi sekolah yang terletak di dalam gang sempit.
Kesulitan dalam distribusi bahan material untuk renovasi menjadi hambatan utama dalam kemajuan proyek tersebut.
Plt Wali Kota Pekalongan, Salahudin, bersama jajaran pejabat Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, melakukan pengecekan langsung ke lokasi, dan mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh tim pelaksana proyek.
Baca Juga:Pemkab Batang Tangani 26 ODGJ Selama Oktober 2024, Pastikan Kota Lebih NyamanSerdik Sespimma Polri Angkatan 72 Gelar Aksi Sosial di Pekalongan, Bantu Warga dan Hijaukan Lingkungan
“Posisi sekolah yang berada di tengah perkampungan dan di dalam gang menyebabkan distribusi bahan material sulit masuk. Akibatnya, proyek ini mengalami keterlambatan sekitar lebih dari 14 persen,” jelas Salahudin, kemarin.
Ia menambahkan bahwa pihak Dinas Pendidikan dan konsultan proyek perlu memperhitungkan durasi tambahan waktu akibat kendala akses.
“Kami sedang mencari solusi agar pelaksana proyek tidak dirugikan karena akses yang terbatas ini,” ujarnya.
Meski ada keterlambatan, Salahudin optimis proyek rehabilitasi, yang mencakup pembangunan ruang laboratorium TIK, perpustakaan, ruang guru, ruang kelas, dan ruang kepala sekolah, akan selesai tepat waktu dengan kualitas yang diharapkan.
“Insyaallah, keterlambatan ini bisa dikejar. Pembaharuan dan peningkatan sarana prasarana di sekolah ini sangat dibutuhkan. Kami harap ada tambahan anggaran untuk pemeliharaan di masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SDN Krapyak Lor 02, Rujiyati, mengonfirmasi bahwa bangunan sekolah sebelumnya dalam kondisi kurang layak, dengan atap yang melengkung dan beberapa ruangan mengalami kerusakan.
Untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, sementara ini para siswa menumpang di SMP Negeri 9 Kota Pekalongan yang letaknya tidak terlalu jauh.
Baca Juga:Debat Perdana Pilbup Kendal Berjalan Lancar, KPU Beri Apresiasi111 Lansia Pekalongan Diwisuda, Teladan Semangat Belajar di Usia Senja
“Peninggian jalan beberapa kali membuat posisi bangunan sekolah kami menjadi terlalu rendah. Sekolah ini juga belum memiliki perpustakaan dan musala.
lhamdulillah, dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK), kami dapat membangun ruang Lab TIK, UKS, dan perpustakaan. Dengan jumlah murid 113 orang, kami berharap proyek ini segera selesai agar siswa bisa belajar dengan lebih nyaman dan aman,” kata Rujiyati.