RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Setelah hasil Pemilu 2024 yang kurang memuaskan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini berusaha bangkit dengan memperluas jangkauan elektoralnya. Tak hanya mengandalkan basis tradisional yang sudah loyal, partai berlambang Ka’bah ini mulai memfokuskan perhatian pada segmen pemilih milenial dan Gen Z.
Hal ini disampaikan Ketua DPC PPP Kabupaten Kendal, Abdul Syukur, dalam acara peringatan Harlah ke-52 PPP di Kantor DPC PPP Kendal, Sabtu (7/12/2024). Acara ini dihadiri jajaran pengurus harian, Majelis Syariah, pengurus kecamatan, serta organisasi sayap partai seperti Wanita Persatuan Pembangunan (WPP), Angkatan Muda Ka’bah (AMK), Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), dan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK).
Basis Tradisional Tetap Jadi Andalan
Abdul Syukur menekankan pentingnya menjaga basis tradisional PPP, yang selama ini dikenal berasal dari kalangan santri dan pemilih sepuh. Ia menyebut basis ini sebagai kekuatan utama partai yang tersebar hingga pelosok desa, termasuk di Kabupaten Kendal.
Baca Juga:Metrologi Legal Kota Pekalongan Targetkan 5.164 UTTP Ditera Ulang pada 2025Program Makan Bergizi Gratis Resmi Diluncurkan di Jawa Tengah, Kendal Jadi Salah Satu Pelopornya
“Basis tradisional dari kalangan santri dan sepuh ini harus terus dirawat dengan menjalin silaturahmi oleh setiap pengurus partai di semua tingkatan,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa jumlah pemilih sepuh semakin menyusut setiap tahun. Karena itu, PPP perlu melakukan inovasi agar tetap relevan di tengah perubahan demografi pemilih.
Fokus pada Pemilih Milenial dan Gen Z
Untuk memperluas jangkauan, Abdul Syukur menegaskan bahwa PPP harus serius menggarap segmen pemilih milenial dan Gen Z. Kelompok ini mencakup lebih dari 55 persen pemilih di setiap Pemilu.
“Menarik pemilih milenial ini menjadi tugas penting bagi badan otonom (banom) PPP. Konsolidasi banom harus ditingkatkan dengan pendekatan yang sesuai kebutuhan generasi milenial, seperti isu lapangan kerja, kewirausahaan, UMKM, dan pengembangan entrepreneur muda,” jelasnya.
Syukur juga menggarisbawahi pentingnya mengikuti kaidah ushul fiqh, yaitu “merawat hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik.”
“Jadi, satu sisi kita rawat basis tradisional, tapi di sisi lain kita harus menambah pemilih dari kalangan milenial agar bisa meraih kemenangan,” pungkasnya.