Okupansi Hotel di Kota Pekalongan Menurun Sepanjang 2024, Ini Penyebabnya

Okupansi Hotel di Kota Pekalongan Menurun Sepanjang 2024, Ini Penyebabnya
ISTIMEWA TARIK PENGUNJUNG - Penyelenggaraan event di Kota Pekalongan dinilai mampu menarik pengunjung dan wisatawan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Tingkat okupansi kamar hotel di Kota Pekalongan mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2024. Salah satu hotel yang terdampak adalah Khas Hotel Pekalongan, dengan penurunan jumlah kamar terjual dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Khaerul Anam, Sales and Mice Manager Khas Hotel Pekalongan, menyampaikan bahwa pada 2022, jumlah kamar terjual mencapai 22.395 kamar, namun angka ini turun menjadi 20.027 kamar di 2023, dan kembali menurun drastis di 2024 menjadi 16.565 kamar.

“Penurunan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah hotel berbintang di Kota Pekalongan, sehingga calon pengunjung memiliki lebih banyak pilihan tempat menginap. Kompetisi ini membagi pasar yang sebelumnya lebih terfokus,” ujar Khaerul Anam saat ditemui di Khas Hotel Pekalongan, Selasa (7/1/2025).

Baca Juga:Pekalongan Revitalisasi 83 Hektare Tambak untuk Budidaya Ikan Nila SalinStok Vaksin PMK Menipis, Pemkab Batang Berharap Tambahan dari Kementan

Strategi Sambut 2025: Perluasan Pemasaran dan Event Menarik

Menghadapi tantangan ini, pihak Khas Hotel Pekalongan telah mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan okupansi di tahun 2025. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memperluas pasar melalui promosi ke luar kota dengan melakukan sales trip, serta menggelar berbagai event menarik.

“Kami akan memaksimalkan pemasaran tidak hanya di dalam kota, tetapi juga menjangkau masyarakat luar kota. Selain itu, kami juga berencana mengadakan lebih banyak expo untuk menarik perhatian wisatawan,” kata Khaerul.

Ia juga menambahkan bahwa hotel akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan berbagai stakeholder terkait untuk mendukung industri pariwisata lokal. Dari sisi pelayanan, Khas Hotel akan meningkatkan kualitas layanan, termasuk penyajian menu khas lokal seperti soto tauto, nasi megono otot, dan pindang tetel, guna memberikan pengalaman autentik kepada para tamu.

“Kami optimis, melalui strategi ini, okupansi hotel dapat kembali meningkat di tahun mendatang, sekaligus mempromosikan kearifan lokal Pekalongan,” pungkasnya.

Pentingnya Sinergi dengan Pariwisata Lokal

Sebagai bagian dari upaya peningkatan okupansi, Khas Hotel juga akan bersinergi dengan program-program pariwisata yang digagas Pemerintah Kota Pekalongan. Event-event yang digelar di kota ini diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan, sehingga mendukung tingkat hunian hotel.

Dengan tantangan dari kompetisi yang semakin ketat, inovasi dan kolaborasi menjadi kunci untuk menjaga daya saing hotel di Kota Pekalongan.

0 Komentar