Kasus TBC pada Bayi di Batang Meningkat, Dinkes Ingatkan Bahaya Cium Bayi

Kasus TBC pada Bayi di Batang Meningkat, Dinkes Ingatkan Bahaya Cium Bayi
DOK. ISTIMEWA DETEKSI DINI - Fenomena persebaran TBC di masyarakat sering kali menjadi fenomena gunung es. Karena itu, upaya edukasi dan deteksi dini perlu terus dilakukan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Penyakit Tuberkulosis (TBC) tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga bayi di bawah usia satu tahun di Kabupaten Batang. Sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang mencatat 55 kasus TBC pada bayi usia 0-4 tahun, menunjukkan bahwa penyakit ini masih menjadi ancaman serius.

“Bahkan pada 2023 lalu, bayi di bawah usia satu tahun juga sudah ada yang terinfeksi TBC,” ujar Muhammad Wahyudi Agustiana, Kasi P2PM Dinkes Batang, Senin (10/3/2025).

Menurut Wahyudi, penularan TBC pada bayi bisa terjadi melalui kontak langsung dengan anggota keluarga yang terinfeksi, termasuk orang tua. Namun, dalam beberapa kasus, bayi yang terinfeksi berasal dari keluarga yang terlihat sehat, sehingga perlu diwaspadai potensi penularan dari lingkungan sekitar.

Baca Juga:Kampung Bugisan Kini Lebih Tertata, 237 Warga Terima Sertifikat Konsolidasi TanahPemkab Pekalongan Kaji Relokasi Warga Korban Tanah Gerak di Kandangserang

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat menjenguk bayi yang baru lahir. Salah satu kebiasaan yang berisiko tinggi menularkan TBC adalah mencium bayi.

“Kenapa penyakit ini sulit dikendalikan? Karena masih banyak perilaku masyarakat yang tidak sehat, salah satunya kebiasaan mencium bayi tanpa memperhatikan kondisi kesehatan,” jelasnya.

Kasus TBC di Batang Masih Tinggi

TBC merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Gejala umumnya meliputi batuk lebih dari dua minggu, keringat malam, demam berkepanjangan, penurunan berat badan tanpa sebab, serta nafsu makan menurun.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Batang terus menggencarkan pendataan dan pengobatan bagi penderita TBC. Pada 2024, telah ditemukan 1.399 kasus TBC, atau 85% dari target 1.645 kasus.

Dirgahayu, Kepala Bidang P2P Dinkes Batang, menegaskan bahwa upaya utama dalam mengendalikan TBC adalah mendata sebanyak mungkin penderita sebelum memulai pengobatan.

“Tahun 2025, target pendataan TBC meningkat menjadi 1.827 kasus. Saat ini, sudah ditemukan 235 penderita baru atau sekitar 12,8% dari target,” paparnya.

Tiga Kecamatan dengan Kasus Tertinggi

Dinkes Batang mencatat tiga kecamatan dengan jumlah penderita TBC tertinggi pada 2024:

Kecamatan Batang – 130 kasus, tersebar di:

Baca Juga:Kasus TBC di Batang Tinggi, Tiga Kecamatan Catat Angka TertinggiKapolres Kendal Pimpin Apel Patroli Ngabuburit, Bagikan Takjil untuk Pengendara

  • Puskesmas Batang 1: 27 kasus
  • Puskesmas Batang 2: 55 kasus
  • Puskesmas Batang 3: 19 kasus
  • Puskesmas Batang 4: 29 kasus

Kecamatan Bandar – 92 kasus, dengan sebaran:

0 Komentar