“Sampah anorganik yang masih masuk ke TPA Randukuning akan kami olah menggunakan mesin pencacah dan alat pengubah sampah menjadi minyak. Dengan begitu, kapasitas TPA tetap bisa dikendalikan,” jelas Handy.
Saat ini, masyarakat Batang menghasilkan 320 ton sampah domestik per hari, tetapi hanya 115 ton yang dibuang ke TPA Randukuning, sementara sisanya dikelola langsung oleh masyarakat.
Pemkab Batang juga memastikan bahwa keberadaan TPA Randukuning tidak berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitar. Pengecekan kesehatan rutin dilakukan dalam radius 50-100 meter dari TPA dengan menggandeng Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tegalsari.
Baca Juga:Jelang Lebaran, Dishub dan Satlantas Kota Pekalongan Gencarkan Penertiban Parkir LiarPenukaran Uang Baru di BI Tegal Ludes Rp 1,2 M dalam 2 Jam, Sistem Online Bikin Antrean Lancar
“Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada penyakit yang muncul akibat keberadaan TPA Randukuning,” pungkas Handy.