RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Guna menyamakan persepsi dalam pengentasan kemiskinan, digelar Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Pekalongan, di Ruang Rapat Bapperida. Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, yang menilai forum rakor seperti ini sangat tepat untuk menyatukan visi serta menyinergikan program lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan para pemangku kepentingan.
Ia menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan bukan hanya tugas satu instansi, melainkan tanggung jawab kolektif yang memerlukan langkah bersama. “Rapat koordinasi ini bukan sekadar forum diskusi, tapi harus jadi titik awal dari kerja konkret yang terukur. Semua pihak harus kompak, selaras dalam arah kebijakan dan intervensi program,” ujarnya.
Yulian Akbar juga menyoroti pentingnya pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam perencanaan program. Ia meminta Dinas Sosial untuk segera membangun koordinasi lebih intensif terkait pemanfaatan data ini, agar bisa segera digunakan oleh OPD dan lembaga lain sebagai acuan dalam menyasar program penanggulangan kemiskinan secara tepat sasaran.
Baca Juga:Pohon Tumbang di Kajen, Polsek Kajen dan PLN Bergerak Cepat Evakuasi dan Amankan Kabel Listrik!Gerakan Pramuka Batang Diperkuat! Dua Camat Dilantik Jadi Ketua Mabiran, Dorong Pembinaan Karakter!
Dalam rakor tersebut, hadir pula dua narasumber utama, yakni Ketua BAZNAS Kabupaten Pekalongan, KH. Muhtarom, dan Kepala BPS Kabupaten Pekalongan, Maibu Barwis Sugiharto, SST. KH. Muhtarom memaparkan lima program strategis BAZNAS dalam mendukung penanggulangan kemiskinan, antara lain Kajen Taqwa, Kajen Sehat, Kajen Cerdas, Kajen Peduli, dan Kajen Makmur.
Kepala BPS memaparkan bahwa DTSEN merupakan hasil integrasi tiga basis data penting: Regsosek, DTKS, dan P3KE, yang diperkuat dengan data administratif lainnya. Proses pemutakhiran data dilakukan secara berkala setiap tiga bulan, dengan sistem pengelompokan penerima manfaat berdasarkan desil (1-10) untuk mengukur tingkat kesejahteraan secara akurat.
Sebagai penutup, Sekda mengajak seluruh elemen yang hadir untuk memperkuat koordinasi, menyatukan persepsi, dan berkomitmen dalam aksi nyata menekan angka kemiskinan. “Kita harus gotong royong, tidak ada satu pun program yang bisa berhasil tanpa kolaborasi,” tandasnya.