RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL — Pemerintah Kabupaten Kendal menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026 melalui strategi kolaboratif lintas sektor. Hal itu disampaikan Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) 2025 di Aula Abdi Praja Setda Kendal, Rabu (12/11/2025).
Rakor yang dihadiri oleh Forkopimda, OPD, BUMN, BUMD, dan berbagai lembaga ini mengusung tema Penguatan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pendekatan Graduasi.
“Rapat ini berfokus pada strategi pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kendal, dengan tujuan utama mencapai nol kemiskinan ekstrem pada tahun 2026. Kolaborasi menjadi kunci. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan seluruh pemangku kepentingan,” tegas Bupati Dyah.
Baca Juga:Cegah Tragedi Sidoarjo, Pemkot Pekalongan Perkuat Pengawasan Izin Bangunan dan SLF PonpesTragedi Pantura Batang, Pedagang Asal Tegal Tewas Usai Motor Oleng dan Tabrak Mister X Â
Ia menyebutkan, tingkat kemiskinan di Kendal kini turun menjadi 8,40 persen, terendah dalam lima tahun terakhir dari sebelumnya 9,35 persen.
Tiga Strategi Utama dan Apresiasi Graduasi Mandiri
Bupati menyoroti pentingnya verifikasi dan validasi data serta mengapresiasi warga yang secara sukarela menyatakan mandiri dan keluar dari program bantuan.
Kepala Baperlitbang Kendal Izzudin Latif memaparkan tiga strategi utama yang diterapkan Pemkab:
Pengurangan beban pengeluaran melalui jaminan sosial dan bantuan langsung.Peningkatan pendapatan lewat pemberdayaan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.Meminimalkan kantong kemiskinan dengan memperkuat infrastruktur dasar.
Salah satu warga yang telah graduasi mandiri, Nur Safaatun (42), mengaku siap melepas statusnya setelah 10 tahun menerima bantuan. “Alhamdulillah, bantuan itu saya manfaatkan untuk usaha tani. Sekarang sudah cukup mandiri, jadi saya ikhlas keluar dari daftar penerima,” ujarnya.
Bupati Dyah menutup, “Kendal harus menjadi contoh daerah yang tidak hanya menyalurkan bantuan, tapi juga melahirkan masyarakat graduasi mandiri yang berdaya dan sejahtera.” (fur)
