RADARPEKALONGAN.ID, BATANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang mulai meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak musim penghujan 2026. Berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB), BPBD memetakan tujuh kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana tanah longsor, yang mayoritas berada di kawasan dataran tinggi atau perbukitan.
Kepala Pelaksana BPBD Batang, Wawan Nurdiansyah, merinci wilayah rawan tersebut: Kecamatan Bandar, Bawang, Blado, Reban, Tersono, Wonotunggal, dan Gringsing.
“Kalau bicara potensi longsor, di wilayah kita ada tujuh kecamatan. Antara lain Kecamatan Bandar, Bawang, Blado, Reban, Tersono, Wonotunggal, dan Gringsing,” jelas Wawan saat diwawancarai, Senin (1/12/2025).
Baca Juga:Tanggul Sungai Bremi Jebol di Pabean, TNI-Polri dan Pemkot Pekalongan Gerak Cepat Lakukan Penanganan DaruratPria Berusia 56 Tahun Ditemukan Tewas Telentang di Saluran Irigasi Kesesi Pekalongan
BPBD mengimbau masyarakat untuk waspada, karena BMKG memprediksi peningkatan curah hujan pada Januari hingga Februari 2026 mendatang.
Instruksi Kesiapsiagaan bagi Desa
Untuk mengantisipasi dampak bencana, BPBD Batang telah menggelar rapat koordinasi dengan TNI/Polri, OPD terkait, dan para Camat. Wawan menekankan dua instruksi penting bagi Lurah dan perangkat desa, merujuk pada pengalaman penanganan longsor di Banjarnegara:
Validasi Data Kependudukan: Pemerintah desa diminta memastikan data kependudukan valid by name by address untuk memudahkan deteksi warga terdampak.
Siapkan Lokasi Evakuasi: Desa wajib menyiapkan lokasi evakuasi yang strategis agar masyarakat memiliki titik kumpul dan jalur penyelamatan yang aman.
Wawan menegaskan, stok logistik dan pangan telah dikoordinasikan dengan Dinas Sosial, PMI, dan Baznas Kabupaten Batang, memastikan kesiapan penuh jika sewaktu-waktu terjadi bencana. (nov)
