Fenomena Moderasi Beragama Dibalik Desa Wisata Linggoasri, Kecamatan Kajen

Linggoasri
0 Komentar

KAJEN, Radarpekalongan.id – Linggoasri merupakan nama dari salah satu desa di Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, yang banyak dikenal sebagai desa wisata https://kemenparekraf.go.id/. Masyarakat Pekalongan dan bahkan dari luar Kabupaten Pekalongan banyak yang berkunjung untuk menikmati destinasi wisatanya dan juga keindahannya. Namun dibalik semua itu Linggoasri menyimpan sebuah fenomena yang sangat menarik, dimana masyarakatnya dapat hidup tentram damai walaupun dengan menganut agama yang berbeda.

Karena fenomena inilah Linggoasri ditetapkan sebagai kampung moderasi oleh kemenag kabupaten Pekalongan, pada 20 Maret 2023 kemarin. Berbicara mengenai moderasi beragama, masyarakat Linggoasri telah mengalami fenomena tersebut secara turun temurun dari leluhur atau nenek moyang mereka.

Masyarakat Linggoasri sangat menjunjung tinggi rasa toleransi terhadap umat beda agama di desa tersebut. Agama yang mendominasi di desa Linggoasri ialah agama Islam dan Hindu. Meskipun demikian, Masyarakat Linggoasri tetap menunjukkan rasa toleransi mereka dengan hidup saling berdampingan, rukun dan damai. Tak cukup sampai disitu, bahkan banyak diantara mereka yang hidup dalam satu keluarga satu rumah, hal ini menandakan seolah-olah perbedaan ini tidak ada dalam kehidupan mereka.

Baca Juga:Dekranasda Kabupaten Pekalongan Latih Pelaku UMKM Milenial Untuk Go InternasionalPemkab Pekalongan Support Kemajuan Sepakbola, Bupati Berharap Pecinta Bola Tak Terprovokasi

Baca : Dekranasda Kabupaten Pekalongan Latih Pelaku UMKM Milenial Untuk Go Internasional

Dalam kegiatan kemasyarakatan yang mengikut sertakan umat agama hindu dan Islam, mereka saling gotong royong dan bekerja sama untuk ikut menyukseskan kegiatan tersebut. Begitu pula dengan kegiatan keagamaan, mereka juga ikut menyupport satu sama lain. Seperti halnya pada saat umat hindu sedang melaksanakan hari raya Nyepi, para masyarakat Linggoasri yang bukan dari agama hindu ikut menyupport dengan menjaga ketenangan dalam berlangsungnya proses hari raya tersebut, bahkan untuk mengumandangkan Adzan pun tidak menggunakan pengeras suara.

Begitu juga sebaliknya, ketika masyarakat muslim akan melaksanakan solat Ied pada hari raya Idul Fitri ataupun Idul Adha, mereka juga ikut berpartisipasi membantu persiapan sebelum dilaksanakannya ibadah solat Ied. Tak hanya ikut membantu dalam proses persiapan solat Ied saja, masyarakat hindu di Linggoasri juga menyiapkan rumah mereka untuk menjadi tempat bersilaturahmi kepada para masyarakat muslim, bahkan ada juga yang ikut berkeliling desa untuk bersilaturahmi.

0 Komentar