Panglima TNI menilai, sosok Jenderal Hoegeng merupakan pemimpin yang penuh kesederhanaan, bersahaja, dan dekat dengan masyarakat.
“Tentu, beliau menjadi suri tauladan dan patokan bagi kami, para pemimpin dan masyarakat untuk mencontoh beliau dengan sifat-sifat kesederhanaanya,” ungkapnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam sambutannya mengatakan bahwa Jenderal Hoegeng patut jadi teladan bagi seluruh generasi penerus bangsa.
Baca Juga:Mengenang KH Ahmad Rifai, Ulama-Pejuang asal Kendal yang Produktif Menulis Kitab13 Raperda Digodok di Tahun 2024
“Beliau merupakan sosok yang patut dicontoh tidak hanya kepolisian tetapi lapisan masyarakat,” ujarnya.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Polri khususnya Polda Jawa Tengah yang telah menginisiasi pembangunan Monumen Hoegeng di Kota Pekalongan.
Menurut sejarah, mantan Kapolri Jenderal Hoegeng dilahirkan dan memulai karir di kepolisian di Kota Pekalongan, sehingga Polda layak membangun monumen tersebut di daerah ini.
“Alhamdulillah, lahir salah satu legenda dari jajaran kepolisian yaitu beliau, Jenderal Hoegeng yang sampai sekarang tidak hanya menjadi panutan bagi jajaran kepolisian, tetapi panutan juga bagi semua masyarakat atas dedikasi dan pengabdiannya,” ucap Aaf, sapaan akrab Wali Kota Afzan.
Disampaikan Aaf, dengan dibangunnya Monumen Hoegeng ini, Kota Pekalongan mendapatkan keberkahan terutama di area Stadion Hoegeng, setelah sebelumnya di kawasan ini juga sudah terbangun Tugu Perjuangan yang diinisiasi oleh jajaran TNI. Pihaknya mengaku bangga dan menegaskan bahwa sosok Hoegeng sudah layak menjadi pahlawan nasional.
“Alhamdulillah wajah baru Kota Pekalongan ini tampak. Sinergitas ini menjadi penting. InshaAllah kami jajaran Pemkot dan masyarakat Kota Pekalongan yang akan merawat monumen Hoegeng dan Tugu Perjuangan di stadion ini sehingga menjadi kebanggan masyarakat Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dan Indonesia,” pungkasnya. (way)