RADARPEKALONGAN.ID – Kecamatan Brangsong menjadi wilayah yang mengalami dampak terparah akibat banjir pada Sabtu (31/12/2022) dan Minggu (1/1/2023). Hal itu ternyata dipicu oleh jebolnya tanggul Kali Waridin di Desa Kebonadem akibat meluapnya debit sungai selama curah hujan tinggi.
Sesuai data BPBD setempat, Kecamatan Brangsong menjadi wilayah terdampak banjir terparah bersama Kaliwungu. Banjir di Brangsong tersebar di lima desa, yakni Desa Kebonadem dengan 2.550 jiwa yang terdampak, Desa Turunrejo ada 4.233 jiwa, Desa Tosari ada 4.026 jiwa, Desa Sidorejo ada 5.875 jiwa, dan Desa Brangsong ada 6.645 jiwa. Sementara akibat banjir ini sedikitnya ada 55 warga yang memilih mengungsi.
Masalah ini rupanya menjadi perhatian Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, sehingga Senin (2/1/2023) kemarin langsung meninjau ke lokasi. Ia didampingi Kepala Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal Sudaryanto, Camat Brangsong Bambang Djoko Pitono, dan Kepala Desa Kebonadem beserta para perangkat desa.
Baca Juga:Bantu Tangani Banjir, Polres Kendal Evakuasi Hingga Bersihkan Rumah WargaDiduga Terjebak Banjir Bandang, Nenek di Kendal Ditemukan Tewas di Kamarnya
Dalam kesempatan itu, Bupati langsung meninjau dampak banjir di Desa Kebonadem serta kondisi tanggul yang jebol berikut upaya perbaikan yang sedang dilakukan Pemkab Kendal. Diakui Bupati, banjir di Kecamatan Brangsong tahun ini menjadi yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
“Wilayah Kecamatan Brangsong di tahun-tahun sebelumnya belum pernah mengalami dampak banjir sebesar ini, namun kali ini terjadi banjir besar karena tanggulnya jebol,” ungkap Bupati.
Dijelaskan Bupati, Kali Waridin ini merupakan wewenang dari Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, sehingga pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk segera menindaklanjuti. Mengingat ini sifatnya darurat dan harus segera ditangani, maka Pemkab Kendal bergerak cepat untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
“Pemkab Kendal langsung bergerak lebih cepat dengan mengirimkan alat berat agar segera memperbaiki tanggul tersebut, sehingga tidak terjadi dampak banjir yang signifikan lagi ketika turun hujan lebat di Wilayah Brangsong,” terang Dico.
Sementara Kepala Desa Kebonadem, Bisri mengatakan, akibat jebolnya tanggul Kali Waridin menyebabkan banjir di tiga desa, yaitu Desa Kebonadem, Brangsong, dan Desa Kumpulrejo.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kendal, terutama kepada Bupati Kendal yang sangat responsif ketika saya melaporkan terjadi tanggul jebol, dan alhamdulillah hari ini langsung diperbaiki,” ujar Bisri.